Milenianews.com, Bogor– Rektor IPB University Prof. Arif Satria menyambut kedatangan 295 mahasiswa internasional penerima beasiswa The Indonesia Aid Scholarship (TIAS) yang berasal dari 18 negara. IPB University sendiri didaulat menjadi tuan rumah 1st International Students Gathering TIAS 2025.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi dan jejaring internasional perguruan tinggi, sekaligus wujud nyata peran IPB University dalam diplomasi pendidikan Indonesia,” ucap Rektor pada Welcome Dinner di IPB International Convention Center (IICC), Rabu (29/10/2025).
Tahun 2026, IPB University menetapkan visi Global Engagement sebagai langkah nyata IPB memperluas dampak pendidikan, penelitian, dan pengabdian hingga ke Global South. Melalui ekosistem Innopreneurial University yang memadukan technopreneurship dan sociopreneurship, IPB University berkomitmen menghadirkan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata melalui living lab dan program socio-innovation di ribuan desa.
Ia menambahkan, “Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif yang mengedepankan semangat solidaritas dan kolaborasi global. Kehadiran mahasiswa internasional di IPB University menegaskan komitmen kami terhadap internasionalisasi pendidikan tinggi di Indonesia.”
Kegiatan yang digelar selama tiga hari, 29–31 Oktober 2025 ini, diikuti oleh 295 mahasiswa internasional dari 18 negara dan 26 universitas mitra di Indonesia. Tahun ini jumlah peserta meningkat signifikan, dari 125 mahasiswa pada 2024 menjadi 170 mahasiswa pada 2025.
Beragam agenda menarik turut mewarnai kegiatan, seperti Gala Dinner, Cultural Activity, TIAS Got Talent, hingga kunjungan edukatif ke Kebun Raya Bogor dan Science Techno Park (STP) IPB University. Melalui rangkaian ini, para peserta diharapkan dapat memperluas jejaring internasional, mengenal budaya Indonesia, serta memperkuat nilai solidaritas antarbangsa.
Baca Juga : IPB University Berikan Apresiasi Gelar Sarjana untuk Almarhum Anggit, Berikut Ungkapan Hati Ayahanda
Mendiktisaintek, Prof Brian Yuliarto, menegaskan bahwa TIAS mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat educational diplomacy dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya melalui pengembangan sumber daya manusia.
“Pendidikan adalah instrumen paling cepat menghapus kemiskinan. Melalui TIAS, Indonesia memperkuat kemitraan global sekaligus membangun jejaring perdamaian dunia,” tutur Prof Brian.
Lebih lanjut, Prof Brian menyampaikan bahwa TIAS menjadi sarana pengembangan kepemimpinan global melalui inovasi di bidang energi hijau, ketahanan pangan, dan transformasi sosial. “Jadilah pemimpin berkelanjutan, pemikir kritis, dan jembatan kolaborasi antara Indonesia dan dunia,” pesannya.
Acara turut dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Suahasil Nazara, yang menyoroti pentingnya peran Indonesia dalam kerja sama pembangunan dan perdamaian global.
“Indonesia tidak hanya fokus membangun di dalam negeri, tetapi juga aktif membantu negara-negara sahabat melalui kerja sama pembangunan, bantuan kemanusiaan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” ujarnya.
Program The Indonesian AID Scholarship (TIAS) merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk memberikan beasiswa kepada aparatur sipil, pejabat pemerintah, dan individu dari negara-negara mitra. Program ini menjadi bagian dari kontribusi Indonesia dalam mencapai SDGs serta memperkuat kerja sama South-South and Triangular Cooperation.
Prof. Suahasil Nazara menjelaskan bahwa penyelenggaraan program beasiswa ini merupakan bagian dari mandat konstitusi Indonesia untuk berperan aktif dalam memajukan perdamaian dan ketertiban dunia.
“Pemberian beasiswa ini adalah wujud komitmen Indonesia dalam membuka diri kepada warga dunia agar datang, belajar, dan mengenal adat serta budaya Indonesia,” ungkapnya.
“Melalui dana yang dikelola oleh Indonesian AID, kami berharap para penerima beasiswa tidak hanya menyelesaikan studi, tetapi juga memahami nilai-nilai Indonesia, membangun jejaring internasional, dan menjadi jembatan kerja sama antara Indonesia dan dunia di masa mendatang,” tandasnya.













