Menggali Potensi Desa Kemang Bogor yang Masih Jauh dari Infrastruktur Sampai Sarana Pendidikan yang Layak

bsi explore 2025 di desa kemang bogor

Dengan adanya partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kelembagaan desa, program-program inovasi dan kreatif memiliki peluang besar untuk sukses di desa ini. Kolaborasi dengan mahasiswa BSI Explore bisa membuka jalan bagi desa untuk mengembangkan ide-ide baru dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial.

Kebutuhan dan masalah utama desa

Meskipun Desa Kemang memiliki potensi yang cukup besar, masih terdapat beberapa masalah utama yang perlu segera diatasi. Salah satu permasalahan utamanya adalah kurangnya akses pelatihan kerja bagi masyarakat setempat, yang menyebabkan mereka kesulitan bersaing di dunia kerja. Selain itu, tantangan banjir dan minimnya dukungan terhadap pengembangan UMKM menjadi masalah mendesak yang perlu perhatian.

Program BSI Explore dari kampus UBSI

Program BSI Explore hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi dengan memfasilitasi pelatihan keterampilan bagi warga desa, seperti pelatihan jasa jahit atau pengembangan UMKM lainnya. Dengan dukungan penuh dari pihak desa, program ini juga bertujuan untuk memotivasi generasi muda Desa Kemang agar lebih aktif dalam berperan serta membangun desa mereka.

Selain membantu menyelesaikan masalah di desa, program BSI Explore juga fokus mendukung proses belajar mengajar di sekolah-sekolah sekitar. Salah satu sekolah yang sangat membutuhkan perhatian adalah MI dan MTs Al-Fitriyah, yang berada di samping rumah Ketua RT Hamid. Sekolah ini dipilih karena fasilitasnya sangat terbatas dan jauh dari standar yang memadai dibandingkan sekolah lain di wilayah tersebut.

Menurut laporan dari tim BSI Explore, minimnya fasilitas di sekolah ini berpotensi menghambat proses belajar mengajar secara optimal. Beberapa permasalahan yang dihadapi meliputi ruang kelas yang tidak memadai dan kurangnya peralatan penunjang belajar.

“Sekolah itu memang fasilitasnya masih sangat terbatas, kasihan juga anak-anaknya yang belajar di sini. Kalau fasilitas sekolah lebih baik, mungkin mereka bisa belajar lebih nyaman dan semangat,” ujar Hamid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *