Milenianews.com, Tasikmalaya – Praktik bullying di kalangan pelajar sangat marak terjadi akhir-akhir ini. Dalam seminggu terakhir, sudah lebih dari 2 kasus bullying dari anak-anak sekolah menengah di beberapa wilayah yang terekspos. Alasannya ada yang karena masalah percintaan ada juga yang sekadar ingin mendapatkan validasi dan pengakuan.
Sangat miris, dimana seusia mereka seharusnya belajar dan memperbanyak pengalaman, malah berperilaku tidak wajar seperti seorang preman.
Baca juga : Simak Berikut ini, 10 Cara Mengatasi Bullying di Sekolah!
Menanggapi hal tersebut, Ishaq Farid, Guru PAI SD Negeri Ciparay Kota Tasikmalaya mengatakan, faktor yang memengaruhi mereka bertindak seperti itu tidak lain karena perkembangan zaman yang sangat terbuka dan ‘liar’.
“Faktor luarnya karena perkembangan zaman, teknologi merajalela dan tidak ada kontrol terhadap media sosial (medsos). Mereka bisa bertindak seperti itu karena doktrin-doktrin dari lingkungan atau dari apa yang mereka lihat di medsos maupun game. Itu kan hal yang tidak bisa kita (orang dewasa) kontrol sendiri,” kata pria yang akrab disapa Utep ini, saat diwawancarai via WhatsApp, Rabu (4/10).
Menurutnya, hal tersebut membuat orang tua dan guru jadi kesulitan mendidik anak-anaknya. “Sederhananya, orang tua zaman dulu lebih mudah mendidik anak karena tantangannya ringan dan beda dengan sekarang,” lanjutnya.
Baca juga : Dampak Buruk Tindakan Bullying Bagi Korban dan Pelaku
Sebenarnya, ungkap Utep, materi pembelajaran serta kurikulum sekarang sudah bagus tinggal bagaimana cara pengimplementasiannya yang tepat. Utep juga menyadarkan bahwa siswa sekolah harusnya lebih mengutamakan belajar, daripada validasinya.
“Untuk peserta didik, lebih baik capek sekarang mununtut ilmu daripada menderita tanpa ilmu di masa depan,” pesannya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.
