Milenianews.com, Bogor—Apa makna hakiki kemerdekaan? Menurut Dr. Habib Abdurrahman al-Habsyi makna hakiki kemerdekaan adalah melepaskan keterbelengguan kepada selain Allah, dari tuhan-tuhan kecil kepada satu Zat Yang Mahabesar, yaitu Allah SWT.
“Orang yang Merdeka itu hatinya hanya terbelenggu kepada Allah. Tidak terbelenggu kepentingan-kepentingan tertentu,” kata Habib Abdurrahman Al-Habsyi saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Jumat (16/8/2024).
Tema pengajian kali ini adalah “Muslim yang Merdeka”. “Orang yang beriman itu bebas merdeka. Dia hanya terbelenggu ajaran Allah dan Rasul-Nya. Hatinya hanya terbelenggu kepada Allah. Itulah kemerdekaan hakiki. Sedangkan orang yang hatinya terbelenggu kepada selain Allah, kemerdekaannya adalah kemerdekaan palsu,” tegas Habib Abdurrahman al-Habsy dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Baca Juga : Dr. Habib Abdurrahman Alhabsy: Inti Halal Bihalal adalah Silaturahmi dan Saling Memaafkan
Semangat kemerdekaan hakiki itulah yang dibawa dan diperjuangkan oleh kaum Muslimin, khususnya para mujahid (pejuang Islam) sejak awal Islam didakwahkan oleh Rasulullah SAW.
Salah satu kisah yang masyhur adalah ketika pasukan Islam datang ke Persia, pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Ketika pemimpin pasukan Islam, Amir bin Rabbit ditanya untuk apa datang ke Persia, dia menjawab, “Kami datang ke sini atas perintah Allah untuk memerdekakan manusia. Di dalam Islam, manusia dilarang menjadi hamba manusia.”