Milenianews.com, Bogor– Kementerian Keuangan menyelenggarakan Training on Trainers (ToT) Literasi Keuangan untuk seluruh tenaga pendidik Bosowa School pada acara Raker Akademik , Jumat, 3 Januari 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula SMA Bina Insani, Bogor, ini secara offline diikuti oleh para guru SMP dan SMA Bosowa Bina Insani, dan perwakilan guru SD Bosowa Bina Insani.
Selain itu, secara online ToT Literasi Keuangan itu juga diikuti oleh para guru yang tergabung dalam jaringan Bosowa School, yakni Sekolah Bosowa Al-Azhar Cilegon (SBAC), serta Bosowa School Makassar (BSM) dan Sekolah Alam Bosowa (SAB) Makassar.
Ini merupakan kali kedua Bina Insani menjadi tuan rumah kegiatan literasi keuangan yang diinisiasi oleh Kementerian Keuangan. Sebelumnya, pada Juli 2024, program serupa ditujukan kepada siswa SMA Bina Insani. Kali ini, fokus kegiatan beralih kepada guru dan tenaga kependidikan.
Plt. Kepala Biro MSIEP, Biro KLI Kementerian Keuangan, Risqi Sita Novanti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ToT ini bertujuan untuk membekali tenaga pendidik dengan wawasan keuangan yang dapat mereka integrasikan dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa memahami pentingnya APBN, termasuk sumber pendapatan, manfaat, dan alokasi belanjanya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah menerima kami dengan hangat untuk berbagi pengalaman. Bersama-sama, kita mencerdaskan anak bangsa, mewujudkan generasi muda yang mampu membuat keputusan keuangan yang bijak, peduli, memahami, dan mengawasi implementasi APBN. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Sita dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Eko Arianto, PIC Bosowa School, dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi keuangan, terutama di tengah maraknya kasus pinjaman online, judi online, dan investasi bodong.
“Bosowa School mencakup tiga kota. Saya berharap melalui kegiatan ini , para guru secara pribadi dapat terhindarkan dari kasus pinjol, judi online dan investasi bodong, serta memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi siswa terkait literasi finansial. Kita harus mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebagai guru Bimbingan Konseling (BK), saya akan berusaha membawa kesejahteraan bagi para guru hingga mencapai level tertentu,” tambah Eko.
Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri:
- Muhammad Olgiano Paellorizky, Penyaji Data Fiskal di Badan Kebijakan Fiskal, yang memaparkan mengenai sumber, pemanfaatan, dan pengelolaan APBN.
- Dzulfikar Kharisma, Financial Planner dan Staf Analis Risiko Finansial Negara Kementerian Keuangan, yang membahas tantangan generasi muda dalam mengelola keuangan, seperti prioritas pengeluaran, delayed gratification, dan tujuan keuangan.
- Galih Sulistyaningra, Praktisi dan Influencer Pendidikan, yang mengajak guru-guru mendiskusikan metode pengajaran literasi keuangan.
Galih juga memfasilitasi sesi proyek kelompok, di mana para guru diminta membuat rancangan pembelajaran literasi keuangan untuk siswa. Setiap kelompok menentukan tujuan pembelajaran, asesmen, dan rencana kegiatan. Di akhir sesi, hasil rancangan dipresentasikan di hadapan kelompok lain untuk mendapatkan masukan.
Baca Juga : Program Makan Bergizi Gratis, Wamendagri Bima Arya Tinjau Kantin Sekolah Bosowa Bina Insani
Sita mengemukakan, salah satu tugas Biro MSIEP, Biro KLI Kementerian Keuangan adalah edukasi publik terkait pengelolaan keuangan dan kekayaan negara. Termasuk menyiapkan buku panduan yang diharapkan bisa diterapkan di sekolah-sekolah mulai thn ini. inklusi keuangan.
Kegiatan ToT ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan siswa, sekaligus membekali guru dengan metode pengajaran yang inovatif.
