Milenianews.com, Depok– Institut Agama Islam SEBI (IAI SEBI) resmi menerima kunjungan tim asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dalam rangka surveilen akreditasi terkait perubahan bentuk lembaga dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI menjadi Institut Agama Islam (IAI) SEBI. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 7–9 Oktober 2025, di Kampus IAI SEBI, Depok, Jawa Barat.
Kunjungan tersebut dihadiri langsung oleh perwakilan BAN-PT, yakni Prof. Dr. Slamet Wahyudi, S.T., M.T., anggota Dewan Eksekutif BAN-PT, dan staf pendamping Dwi Sakti Nugroho. Dua asesor turut hadir dalam proses surveilen, yaitu Prof. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si. dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Dr. H. Akhmad Faozan, Lc., M.Ag. dari UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
Dari pihak IAI SEBI, hadir Rektor Dr. Sigit Pramono, Ph.D., CA., CPA., beserta jajaran pimpinan universitas, termasuk Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Administrasi Sri Mulyati, S.E., Ak., CA., M.Ak., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan PMB Fahmi Syahbudin, S.E.I., M.M., Wakil Rektor IV Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Dr. Endang Ahmad Yani, S.E., M.M., serta Direktur Pascasarjana Dr. Azis Budi Setiawan, S.E.I., M.M.
Baca Juga : Institut SEBI Kukuhkan 334 Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Magister Tahun Akademik 2025/2026
Dalam sambutannya, Rektor IAI SEBI Dr. Sigit Pramono, Ph.D., CA., CPA menegaskan bahwa perubahan status kelembagaan ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan bentuk peningkatan kapasitas akademik dan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi serta keuangan syariah nasional. “Kami berharap dukungan dan bimbingan dari BAN-PT agar proses transformasi ini berjalan sesuai standar mutu pendidikan tinggi,” ujar Sigit.
Sementara itu, Prof. Slamet Wahyudi menjelaskan bahwa tujuan surveilen adalah memastikan kesesuaian data antara laporan yang dikirim dan kondisi nyata di lapangan. “Kami hadir untuk memastikan validitas dan kejelasan data yang sudah disubmit,” tuturnya.
Selama proses asesmen, tim asesor meninjau berbagai aspek kelembagaan, mulai dari kurikulum, tata kelola, sumber daya manusia, hingga fasilitas akademik. Prof. Ramdani menyoroti pentingnya penguatan Unit Penjamin Mutu Internal (UPMI) sebagai elemen strategis, bukan hanya administratif.
Sementara itu, Dr. Akhmad Faozan menekankan perlunya peningkatan kinerja penelitian, pengabdian masyarakat, serta optimalisasi sarana prasarana pendidikan.
Dalam sesi penutupan, Prof. Ramdani berpesan agar perubahan bentuk ini diikuti dengan transformasi mental dan budaya mutu. “Keberhasilan institusi bukan diukur dari besarnya gedung, tetapi dari dampak dan kualitasnya,” tegasnya.
Baca Juga : Institut SEBI Mulai Pembangunan Gedung Perpustakaan Baru, Didukung BPKH dan PPPA Daarul Qur’an
Ia juga menambahkan bahwa sistem penjaminan mutu harus diperkuat guna membangun kepercayaan publik.
Prof. Akhmad Faozan menambahkan pentingnya percepatan kenaikan jabatan fungsional dosen serta peningkatan produktivitas riset. “Dosen yang sudah berada di jabatan Lektor perlu didorong untuk naik ke Lektor Kepala, karena hal ini krusial untuk pengembangan institusi,” katanya.
Menutup kegiatan, Prof. Slamet Wahyudi mengumumkan bahwa IAI SEBI berhasil mempertahankan peringkat akreditasi “Baik Sekali”. Ia juga menegaskan bahwa ke depan proses akreditasi akan dilakukan secara otomatis melalui sistem daring, sehingga validitas data menjadi aspek krusial.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh Prof. Ramdani dan Rektor IAI SEBI, disusul sesi foto bersama sebagai simbol komitmen IAI SEBI dalam menjaga standar mutu pendidikan tinggi Islam di Indonesia.