Milenianews.com, Bogor—SMP Bina Insani Bogor menggelar Termbreak 2025, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), 5-8 November 2025. Pada hari ketiga atau sesi turun ke lapangan, para siswa SMP Bina Insani berksempatan untuk mengunjungi Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Hortikultura; Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik; dan Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pascapanen Pertanian, semuanya berlokasi Bogor.
Termbreak diikuti seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9. Mereka dibagi 15 kelas. Tiap kelas didampingi oleh 2 guru: 1 wali kelas, 1 observer.
Kepala SMP Bina Insani, Haposan Andy Citra mengatakan, termbreak merupakan kegiatan rutin tahunan siswa SMP Bina Insani setelah menempuh Ujian Tengah Seemester (UTS) semester ganjil dan genap.
Ini adalah projek pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Pembelajaran termbreak ini selalu dilaksanakan di luar sekolah, guna menantang siswa untuk selalu melakukan observasi (pengamatan).
“Kegiatan termbreak memasukkan model pembalaran STEM, yakni Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika. Ada kolaborasi beberapa mata pelajaran yang kalau nanti siswa menemukan suatu masalah di lapangan sangat membantu untuk menambah pengetahuan baru para siswa,” tuturnya.

Haposan Andy menegaskan, termbreak menerapkan model pembelajaran kontekstulal: para siwa berhadapan langsung dengan tema yang mereka pelajari di lapangan.
“Melalui termbreak ini, kami berharap para siswa terbiasa melakukan penelitian. Supaya nanti saat mereka duduk di bangku SMA maupun perguruan tinggi, mereka mampu melaksanakan oservasi (pengamatan), atau dalam bahasa akademiknya disebut peniltian. Ini penting bagi generasi sekarang (generasi Alpha),” kata Haposan Andy.
Baca Juga : SMP Bina Insani Gelar LDK, Diikuti Seluruh Siswa Kelas 7, 8 dan 9
Adapun rangkaian kegiatannya 4 hari:, yakni:
- Hari pertama: Pembinaan di kelas oleh observer dan wali kelas.
- Hari kedua: para siswa mengumpulkan data (riset data).
- Hari ketiga: siswa turun ke lapangan.
- Hari keempat: siswa melakukan presentasi dan membuat laporan.
Para peserta termbreak SMP Bina Insani melakukan eksplorasi di Bogor. “Awal konsep termbreak adalah bagaimana mengoptimalkan proses pembelajaran dalam keunggulan lokal. Melihat potensi sumber daya yang ada di kota Bogor, banyak sekali tema yang bisa diangkat. Apalagi lokasinya pun mudah dijangkau. Para siswa yang tinggal Bogor minimal harus tahu apa yang ada di kota Bogor,” ujar Haposan Andy.

Ketua Panitia Ghina Fikriani mengatakan Termbreak SMP Bina Insani 2025 bertujuan:
- Menambah wawasan tentang teknologi pertanian modern.
- Meningkatkan minat terhadap bidang pertanian dan inovasi pangan.
- Menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat penelitian.
- Memahami pentingnya ketahanan pangan nasional.
- Menumbuhkan jiwa inovatif dan kreatif.
- Menanamkan nilai cinta lingkungan dan kemandirian pangan.
- Meningkatkan kerja sama dan pengalaman belajar di luar kelas.
Ia menambahkan, para siswa dibagi menjadi 15 kelompok. Tiap-tiap kelompok mengamati dan memperlajari satu jenis tanaman tertentu. Adapun jenis tanaman tersebut adalah: tanaman rimpang, tanaman aromatic, tanaman obat, tanaman sayur, tanaman buah, dan tanaman hias.
“Ada pula yang mengalami proses pengolahan makanan atau minyak, yakni: pengolahan makanan instan, pengolahan minyak aromatic (minyak bawang, minyak cabai), pengolahan produk susu, serta pengolahan tepung dan umbi-umbian,” paparnya.













