Milenianews.com, Jakarta – “Magang doang, masa bisa lanjut kerja?” Itu kalimat yang sering banget Ajeng dengar dulu. Tapi sekarang? Dia udah resmi duduk manis jadi di meja kantor, menjadi bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, bukan sebagai anak magang lagi, tapi sebagai karyawan tetap. Ironisnya, banyak yang dulu ngeremehin dia, sekarang malah nanya, “Gimana caranya bisa kayak kamu?”.
Ajeng, nama lengkapnya Christina Ajeng Permata Sari, memang bukan tipikal mahasiswa yang suka heboh-hebohan di medsos. Tapi diam-diam, cewek lulusan Program Studi Bisnis Digital Cyber University ini, lagi-lagi membuktikan satu hal penting: kerja keras dan sikap profesional masih jadi mata uang paling berharga di dunia kerja. Dan semua itu dia mulai, dari status yang sering disepelekan: “anak magang”.
Baca juga: “Ganteng Tapi Tawuran? Males, Masa Depan Kamu Suram!”, Curhat Cika, Siswi SMKN 41 Jakarta
Bukan Sekadar Numpang Nama di Absen Saat Magang
Perjalanan Ajeng di BRI tidak saat jalan di jalan tol, yang mulus tanpa hambatan. Enam bulan pertama, dia ditempatkan di Tim Branch Automation Development, ngurusin digitalisasi layanan cabang. Bukan kerjaan gampang, karena tiap hari dia harus bergelut sama sistem dan proses yang terus berubah. Lanjut enam bulan berikutnya, Ajeng pindah ke Tim Implementasi dan Monitoring NDS di Operational Excellence Desk, kerjaan makin kompleks, tanggung jawab makin besar.
Tapi justru di situlah dia tunjukin taring.
Mas Hadi, pembimbing magangnya yang sekarang malah jadi rekan kerja,bilang langsung, “Ajeng menunjukkan inisiatif, pemahaman teknis yang baik, dan attitude profesional. Nggak heran kalau akhirnya kami rekrut,” katanya, dalam keterangan rilis, Selasa (2/6).
Gila. Itu bukan pujian sembarangan. Apalagi dari perusahaan sebesar BRI.
Dan sekarang? Ajeng udah resmi kerja full-time di divisi yang sama. Nggak cuma handle keluhan aplikasi NDS atau Brimen, tapi juga ikut ngoprek teknologi Robotic Process Automation (RPA). Bahasa kerennya: dia udah naik level dari ‘supporting role’ ke ‘core player’.
Dari Kampus Fintech ke Dunia Nyata: “3+1 Bukan Gimmick”
Perjalanan Ajeng ini bukan kisah sukses dadakan. Vivi Afifah, Ketua Prodi Bisnis Digital Cyber University, udah ngelihat potensi itu jauh-jauh hari.
“Apa yang diraih Ajeng itu kombinasi dari kompetensi, attitude, dan ketekunan,” katanya.
“Ia mampu mengimplementasikan ilmu selama kuliah dan menyelesaikan tugas akhir tepat waktu di bawah bimbingan Dr. Anang Martoyo,” tambahnya.
Cyber University sendiri emang beda. Sebagai kampus fintech pertama di Indonesia, mereka punya program 3+1, kuliah 3 tahun, lanjut magang di industri selama 1 tahun penuh atau Company Learning Program (CLP). Dan Ajeng adalah bukti hidup kalau program itu bukan cuma teori doang.
“Lewat 3+1, mahasiswa jadi punya pengalaman nyata di industri. Bukan cuma siap kerja, tapi langsung kerja setelah lulus,” tegas Vivi.
Baca juga: Cyber University Matangkan Persiapan Rekrutmen Program Student Exchange ke Malaysia
Kalau Dulu Bisa Ragu, Sekarang Dunia Kerja yang Ngiler
Ada semacam kepuasan yang nggak bisa dijelasin waktu seseorang yang dulu diremehkan akhirnya bisa bersinar. Ajeng ngebuktiin satu hal penting: jadi anak magang bukan akhir dari perjalanan, kalau digarap serius, bisa jadi pintu masuk ke dunia yang lebih besar.
Dan yang lebih penting lagi: di balik prestasinya, Ajeng tetap rendah hati. Dia tahu banget, keberhasilan ini bukan cuma hasil usaha sendiri, tapi juga support kampus, dosen pembimbing, mentor pembimbing magang dan keberanian buat terus maju, meski status awalnya cuma “magang”.
Pelajaran dari Ajeng?
Jangan pernah remehkan langkah kecil. Karena bisa jadi, langkah kecil itu yang nantinya bikin kamu lari lebih jauh dari orang lain yang cuma sibuk nonton.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.
