Dies Natalis ke-62, IPB University Tegaskan Transformasi Agromaritim 5.0

Suasana pembukaan Dies Natalis ke-62 IPB University, Senin (1/9). (Foto: Dok IPB University) 

Milenianews.com, Bogor– IPB University menegaskan komitmennya untuk terus melakukan transformasi dalam menjawab tantangan global sekaligus berkontribusi terhadap stabilitas nasional. Hal ini terungkap dalam Pembukaan Dies Natalis ke-62 IPB University, Senin (1/9).

Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University, Prof.  Hardinsyah menekankan bahwa Dies Natalis merupakan momentum refleksi untuk menilai perjalanan yang telah ditempuh sekaligus memperbaiki arah ke depan.

“Sejak 1963, IPB University telah mengalami banyak perkembangan dan transformasi. Kondisi eksternal maupun internal menuntut kita untuk terus berinovasi agar tidak tertinggal dibanding perguruan tinggi lain, baik di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.

Baca Juga : Ini Dia Sosok Mahasiswa Termuda di IPB University

Ia menganalogikan IPB University sebagai kapal besar yang membutuhkan kompas tepat dalam menentukan arah. “MWA memastikan haluan kapal besar ini. Hanya dengan kerja sama, ketekunan, dan keikhlasan, kita bisa membawa IPB University ini melaju lebih hebat dan unggul,” tegasnya.

Dalam kesempatan sama, Rektor IPB University, Prof.  Arif Satria menjelaskan bahwa konsep Agromaritim 4.0 yang telah dicanangkan sejak 2018 kini ditingkatkan menjadi Agromaritim 5.0 sebagai respons terhadap tren perubahan global. Peningkatan ini menekankan pada tiga aspek utama: peran manusia dalam teknologi, perkembangan kecerdasan buatan (AI), serta keberlanjutan lingkungan.

“Agromaritim 5.0 adalah jawaban atas tantangan era disrupsi, mulai dari krisis iklim hingga geopolitik. IPB University akan fokus pada riset AI, riset omics, serta riset keberlanjutan dan sosial sebagai kontribusi nyata bagi Indonesia dan dunia,” jelas Prof Arif.

Di sisi lain, Prof.  Arif menegaskan bahwa saat ini IPB University berorientasi pada penguatan reputasi, bukan sekadar citra. “Citra adalah saat kita mengatakan diri kita baik. Reputasi adalah saat orang lain mengatakan kita baik. Reputasi lahir dari karya, inovasi, organisasi, dan kontribusi nyata IPB University bagi masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga mengutip hasil riset World Economic Forum terkait future skills. Di era 5.0, keterampilan seperti berpikir analitis, kreativitas, kepemimpinan, literasi teknologi, hingga green skills (mitigasi perubahan iklim, agroforestri, konservasi lingkungan) akan menjadi kompetensi kunci.

“Indonesia memiliki posisi cukup baik dalam indeks keterampilan digital dan AI, bahkan melampaui beberapa negara di kawasan. Namun, kita tidak boleh puas. Pendidikan tinggi harus terus melahirkan talenta dengan skill yang relevan untuk masa depan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *