Bakti Sosial BM 400: Khitanan Massal, Layanan Kesehatan, dan Aksi Lingkungan

Sekolah Bakti Mulya  (BM) 400 Cibubur mengggelar kegiatan sosial berskala besar, yang terdiri dari khitanan massal, pemeriksaan kesehatan, penanaman pohon penghijauan dan pembagian bak sampah, Ahad (16/11/2025). (Foto: Dok BM 400)

Milenianews.com, Cibubur– Minggu pagi, 16 November 2025, halaman Sekolah Bakti Mulya  (BM) 400 Cibubur berubah menjadi panggung kegiatan sosial berskala besar. Udara masih sejuk ketika para panitia mulai menata area registrasi, membersihkan meja tindakan, hingga memeriksa kembali perangkat medis. Namun sesaat sebelum pukul tujuh, suasana segera hidup: anak-anak bersarung berlarian, orang tua menenteng tas dan baju ganti, sementara relawan memandu mereka menuju area tunggu.

Hari ini, sekolah yang biasanya dipenuhi aktivitas belajar berubah menjadi ruang pelayanan publik. Sebanyak 135 anak mengikuti khitanan massal, sementara 200 peserta—gabungan dari civitas sekolah dan warga sekitar—mendapat layanan pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan mata secara gratis. Belum selesai di sana, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon penghijauan dan pembagian bak sampah untuk mendorong budaya kebersihan lingkungan.

Di tengah pergerakan besar ini berdiri sosok sentral: Ir. Anna Rosita Subagdja, presiden direktur RS Pondok Indah Group sekaligus ketua Pengurus Yayasan Bakti Mulya 400, yang hadir sebagai inisiator kegiatan tersebut.  Kegiatan ini menggandeng Lions Club, organisasi kemanusiaan internasional yang sudah puluhan tahun berkecimpung dalam aksi pelayanan sosial, menjadi pelaksana kegiatan yang memastikan acara berjalan tertib, aman, dan memberi manfaat yang terukur.

Gabungan tiga pilar—pendidikan, kesehatan, dan organisasi kemanusiaan—menjadi nyawa dari gerakan bakti sosial tahun ini.

Kepedulian Lintas Lembaga yang Menguat

Dalam sambutannya, Anna Rosita menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kegiatan tahunan atau aksi amal sesaat. Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukan hari ini  merupakan wujud nyata kepedulian anta lembaga—mulai dari RS Pondok Indah Group, Yayasan Bakti Mulya 400, Lions Club dan semua mitra sponsor—yang memiliki komitmen serupa terhadap pengabdian publik.

“Kolaborasi ini tidak berhenti pada penyelenggaraan acara. Kita ingin memberikan nilai tambah bagi masyarakat, sekaligus menegakkan tanggung jawab sosial setiap lembaga. Harapan saya, kerja sama lintas institusi seperti ini terus berlanjut dan meluas, sehingga dampaknya semakin besar bagi masyarakat di sekitar kita,” ujarnya di hadapan ratusan peserta.

Pernyataan tersebut menegaskan fondasi moral kegiatan ini: bakti sosial hanya bermakna jika dilakukan bersama, dengan integritas, dan untuk kemaslahatan jangka panjang.

Ritus Budaya yang Terjaga di Era Modern

Khitan massal merupakan tradisi yang mengakar dalam masyarakat Indonesia. Di berbagai daerah, khitan menjadi ritus kedewasaan sekaligus acara keluarga besar. Namun tradisi ini membutuhkan pendekatan modern untuk memastikan keamanan dan kenyamanan peserta anak-anak.

Baca Juga : Siswa Kelas 5 BM 400 Cibubur Gabungkan Aksi Beramal dan Kreativitas

Berkolaborasi dengan RS Pondok Indah Group, BM  400 menghadirkan standar medis modern dalam pelaksanaan khitan massal. Ruang tindakan ditata seperti mini-klinik: alat steril disiapkan, petugas medis dalam seragam putih bekerja tenang, sementara perawat memeriksa ulang data peserta. Hal ini membuat khitan massal hari itu terasa berbeda—tradisi yang dibalut profesionalisme.

Warga Mengakses Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Sementara ruang tindakan penuh oleh peserta khitan, area pemeriksaan kesehatan dipadati peserta dari kalangan warga sekitar. Sebanyak 200 orang ikut serta dalam tiga layanan: cek gula darah, cek kolesterol, dan pemeriksaan mata.

Petugas medis RSPI tidak hanya memberikan hasil pemeriksaan, tetapi juga edukasi terkait risiko kesehatan dan pola hidup yang lebih baik. Ada yang terkejut mengetahui kadar gula mereka tinggi, ada pula yang baru sadar memiliki gejala awal katarak.

Bakti sosial seperti ini memperlihatkan bahwa akses kesehatan bukan hanya soal fasilitas—tetapi soal jangkauan. Dan hari itu, jangkauan itu dibawa masuk tepat ke tengah masyarakat.

Penanaman Pohon dan Pembagian Bak Sampah

Siang menjelang ketika relawan dan civitas acedemica BM 400 bergerak ke area taman  sekolah untuk melakukan penanaman pohon penghijauan. Bibit-bibit tabebuya, ketapang mini, pucuk merah, hingga trembesi mini ditanam di sejumlah titik strategis.

Program ini berangkat dari pemahaman bahwa kesehatan masyarakat bukan hanya soal tubuh, tetapi juga lingkungan yang bersih, sejuk, dan berkelanjutan.

Baca Juga : BM 400 Cibubur: Menumbuhkan Pemimpin Muda yang Berintegritas

Sebagai penutup, panitia membagikan bak sampah. Bak sampah ini dilengkapi stiker edukasi pemilahan sampah organik dan anorganik. Meski tampak sederhana, langkah ini merupakan pendekatan strategis untuk memperbaiki manajemen sampah di lingkungan sekitar sekolah.

Pembagian bak sampah menjadi simbol bahwa bakti sosial bukan hanya mengenai pelayanan langsung, tetapi tentang mengubah budaya, membangun kebiasaan, dan memperkuat ketertiban lingkungan.

Sekolah sebagai Ruang Humanisme Baru

Apa yang terjadi di BM400 hari itu menunjukkan bahwa sekolah bisa menjadi simpul kuat pengabdian sosial. Bukan hanya ruang akademik, tetapi ruang kebersamaan, kepedulian, dan kolaborasi.

Dalam satu hari, BM400 berhasil: menghadirkan layanan kesehatan bagi 200 warga, membantu 135 anak melalui pengalaman khitan yang lebih manusiawi, menanam puluhan pohon untuk masa depan lingkungan, memperkuat budaya kebersihan melalui pembagian bak sampah dan menyatukan sejumlah lembaga besar dalam satu gerakan sosial terpadu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *