Milenianews.com, Jakarta– Memperoleh pendidikan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan anak adalah hak setiap anak Indonesia. Keragaman potensi dan latar belakang sosial anak tidak menjadi alasan untuk memberikan layanan pendidikan yang diskriminatif kepada anak. Negara harus memberikan layanan pendidikan yang sama dan setara kepada setiap anak, apapun latar belakang dan kondisinya.
Keragaman potensi dan latar belakang anak sejatinya adalah fitrah, karena setiap manusia sejatinya memiliki keunikan masing-masing. Pendidikan sejati seharusnya fokus bagaimana mengembangkan keunikan ini agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas di masa depan.
“Oleh karena itu, pendidikan jangan mendiskriminasi anak-anak. Mereka yang pandai diberikan kesempatan belajar di sekolah yang terbaik. Sementara mereka yang kurang pandai disuruh mencari sekolah sendiri. Fenomena ini sering kita lihat setiap penerimaan siswa baru,” ujar Zulfikri Anas, ketua Pengawas Asosiasi Pendidik Berperspektif Hak Anak (APBHA) saat beraudiensi dengan Kemenko PMK RI, di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.
Audiensi APBHA dengan Kemenko PMK ini diterima oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Profesor Ojat Darojat beserta jajaran eselon 2 yang membidangi masalah pendidikan dan pemenuhan anak.
Ojat Darojat pada kesempatan itu mengamini apa yang disampaikan oleh Zulfikri Anas dan mendukung apa yang dilakukan APBHA dalam rangka memberikan pendidikan terbaik bagi anak. “Kita sepakat semua anak harus mendapatkan pendidikan terbaik sesuai dengan potensi dan keunikannya. Oleh karena itu kami sedang merumuskan dengan kementerian teknis bagaimana anak-anak kelompok marjinal dapat memperoleh pendidikan yang setara dengan anak-anak lainnya,” ujarnya.
Komitmen Kemenko PMK untuk menghadirkan pendidikan terbaik bagi seluruh anak ini tentu disambut baik oleh seluruh jajaran pengurus APBHA yang hadir pada audiensi itu. “Kami siap berkontribusi dan bersinergi dengan Kemenko PMK untuk menghadirkan pendidikan yang berfokus terhadap pemenuhan hak anak,” kata Ketua APBHA Bekti Prasetyani.