Milenianews.com, Bogor– Pada awal tahun pelajaran 2025, lembaga pendidikan di bawah naungan Pondok Pesantren Al- Falak (Madrasah Ibtidaiyah/MI, Madrasah Tsanawiyah/MTs, Madrasah Aliyah/MA) siap menerapkan pendekatan Pembelajaran Mendalam (deep learning). Sebuah pendekatan pembelajaran yang secara resmi ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Prof. Abdul Muti’ di awal masa jabatannya.
Dalam rangka mempersiapkan guru untuk implementasi deep learning. Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah Al-Falak mengadakan workshop untuk guru-guru pada tanggal 19 dan 26 Juli 2025.
Workshop untuk guru-guru MI dilaksanakan terlebih dahulu pada hari Sabtu 19 Juli 2025, sementara untuk MTs dan MA dilaksanakan pada Sabtu 26 Juli 2025.
Pada acara pembukaan pelatihan guru MTs dan MA, Ade Rahman Arifin, S.H.I, yang mewakili kepala madrasah menyampaikan pesan dalam sambutannya, agar guru-guru tetap semangat untuk meng-upgrade diri di tengah tengah tuntutan dan perubahan sosial khususnya dalam dunia pendidikan. Acara pembukaan pelatihan juga dihadiri oleh sesepuh Yayasan Al-Falak Pagentongan Bapak KH. Hasbullah Tamim.
Dalam workshop tersebut lembaga pendidikan Al-Falak mengundang narasumber nasional Emat Sulaemat, M.Pd, narasumber pendidikan yang juga penyusun buku panduan pembelajaran IPS untuk Fase D dan E di Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen, dan terlibat juga dalam penyusunan perangkat ajar di platform Ruang Guru GTK kemendikdasmen. Emat Sulemat juga merupakan alumni dari MTs Pagentongan.
Narasumber menyampaikan penting perubahan mindset guru, bahwa yang dihadapi oleh guru-guru adalah anak-anak yang ada pada jamannya. Guru yang hari ini berdiri di kelas adalah guru-guru yang menghadapi peserta didik generasi alpha, generasi digital native. Peserta didik yang sejak lahir sudah ada di era digital, era arus informasi yang deras. Sehingga menjadi tantangan tersendiri dan diperlukan perubahan paradigma mengajar,” kata Emat Sulemat.
Ia menambahkan, deep learning adalah salah satu pendekatan yang dianggap tepat untuk menghadapi perubahan ini, pendekatan yang berprinsip kepada Mindful, Meaningful, dan Joyful. “Menghadapi peserta didik dengan menggugah kesadaran akan pentingnya belajar, menuntut ilmu, belajar dengan kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, namun tetap dengan suasana yang menyenangkan, aman serta sikap saling menghargai perbedaan,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini juga disampaikan bagaimana menuangkan prinsip-prinsip pembelajaran deep learning ke dalam RPP atau modul ajar, mulai dari menganalisis CP, menyusun TP dan ATP, kemudian menuangkan dalam langkah-langkah pembelajaran serta bagaimana merencanakan asesmen.
Kegiatan pelatihan ini ditutup dengan refleksi guru-guru, pertanyaan-pertanyaan reflektif: “Bagaimana suasana pelatihan yang diikuti berjalan, apa hal-hal baru yang didapatkan dalam pelatihan, serta rencana tindak lanjut guru, apa yang akan dilakukan setelah pelatihan ini?” kata Emat Sulemat.