Akupunktur Medik FKUI Gelar Seminar Awam  dan Workshop Pemberdayaan Masyarakat  Asuhan Mandiri Akupresur untuk Tingatkan Nafsu Makan  Balita Stunting

Akupunktur Medik FKUI menggelar Seminar Awam dan Workshop Pemberdayaan Masyarakat  Asuhan Mandiri Akupresur untuk Meningatkan Nafsu Makan pada Balita Stunting di Wilayah  Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,  Sabtu (5 /8/2023). (Foto: Dok Akupunktur Medik FKUI)

Milenianews.com, Tangerang- Akupunktur Medik FKUI menggelar Seminar Awam dan Workshop Pemberdayaan Masyarakat  Asuhan Mandiri Akupresur untuk Meningatkan Nafsu Makan pada Balita Stunting di Wilayah  Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Hari Sabtu, tanggal 5 Agustus 2023.

Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan yang dialami oleh anak sehingga  tinggi badan anak tidak sesuai dengan rata-rata anak seusianya. Ini dapat terjadi karena  adanya masalah gizi kronis atau kurangnya asupan gizi yang berlangsung lama.

Pengendalian  stunting memerlukan kolaborasi berbagai pihak baik dari stakeholder pemerintah setempat,  praktisi medis dan kesehatan, kader yang terjun secara langsung ke masyarakat, bahkan  orang tua balita stunting.

Kenaikan angka stunting pada kelompok usia 6 bulan-2 tahun  menunjukkan bahwa anak Indonesia tidak mendapatkan praktik pemberian makan yang  memadai dan makanan pendamping yang sesuai. Lebih dari 40% bayi diperkenalkan MP-ASI  terlalu dini, 40% bahan makanan kurang beragam, dan 28% anak tidak mendapatkan  makanan dalam frekuensi yang cukup.

Angka stunting Indonesia tahun 2022 menurut Hasil  Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 21.6%, dengan target yang dicanangkan adalah  turun di bawah 14% pada tahun 2024. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berupa  seminar awam dan workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Dokter  Spesialis Akupunktur Medik FKUI sebagai bagian dari hibah internal DPPM Universitas  Indonesia (Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) bekerja  sama dengan  Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang serta Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan bayi dan balita secara mandiri terutama untuk ibu  balita stunting serta kader dan tenaga kesehatan di layanan kesehatan primer. Kegiatan ini  juga merupakan bentuk nyata Tri Dharma perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh  Program Studi Akupunktur Medik Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan dan berat  badan baik pada bayi maupun balita secara mandiri adalah dengan akupresur. Akupresur  adalah teknik penekanan mekanik berdasarkan titik akupunktur. Teknik ini mempunyai  keunggulan sederhana, murah, non-invasif, mudah dilakukan, serta telah terbukti efektif  pada banyak kondisi medis berdasarkan studi literatur beberapa penelitian yang telah  dilakukan sebelumnya. Manfaat akupresur lainnya adalah dapat meningkatkan kesehatan dan  perkembangan bayi prematur dan bayi berat lahir rendah.

Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Keluarga, Kader dan Tenaga Kesehatan  dengan Asuhan Mandiri Akupresur untuk Meningkatkan Nafsu Makan Balita Stunting”. Adapun kegiatan ini diselenggarakan di Kabupaten Tangerang, Banten, dengan melihat fakta  di lapangan bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Tangerang tahun 2022,   menurut SSGI,  yaitu sebesar 21.1% dan terbanyak pada kelompok usia 24-35 bulan (30,12%).  Selain itu penyuluhan mengenai akupresur dan manfaatnya di daerah ini belum pernah  dilakukan sebelumnya.

Seminar awam ini dilakukan secara hybrid, bertempat di Pendopo  Kabupaten Tangerang yang dihadiri sebanyak 75 peserta dan juga secara online melalui zoom dengan total peserta 714 orang dan siaran langsung Youtube dengan total peserta mencapai  826 orang. Sehingga jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai 1.615  orang.

Acara ini mendapatkan respons yang baik dari masyarakat.  “Kegiatan ini diharapkan menjadi  kegiatan yang dapat memberikan pengajaran yang mudah dipahami tentang asuhan mandiri  akupresur kepada masyarakat dan dapat ikut berperan dalam menurunkan angka stunting di  Indonesia khususnya di Kabupaten Tangerang,” kata Ketua Panitia dr. Yoshua Viventius, Sp.Ak dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Terobosan dan Pertama Kali

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibuka dengan sambutan Kepala Dinas  Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. H. Achmad Muchlis, MARS.

“Kegiatan ini adalah terobosan dan  ini merupakan pertama kali di  Indonesia terkait upaya percepatan penurunan stunting. Karena,  stunting itu tidak hanya kita  memberikan makanan tambahan saja,” kata dr. Achmad Muchlis.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Tangerang dr. Mohamad Rifki MS, Sp.B, MARS juga  turut memberikan sambutan. “Tentunya kegiatan penanganan stunting ini  butuh kolaborasi semua pihak dan stakeholder. Kami sangat mengapresiasi Prodi Akupunktur  Medik FKUI ini langsung ‘turun gunung’ mengaplikasikan  ilmunya tidak hanya dalam tataran  pendidikan tetapi juga langsung turun serta berperan dalam menurunkan angka stunting,” kata dr. Mohamad Rifki.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Akupunktur Medik  FKUI Dr.dr. Hasan Mihardja, M.Kes, SpAK, Subs.Ak-G(K) menyatakan bahwa kegiatan ini  merupakan suatu bentuk perwujudan dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian  masyarakat. “Kegiatan ini mengambil tema stunting karena secara  epidemiologi angka stunting masih belum mencapai target 14% dan stunting merupakan  suatu masalah yang kompleks, tidak hanya tentang nafsu makan tetapi juga tentang  pengetahuan gizi dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat  Universitas Indonesia Agung Waluyo, PhD yang sekaligus membuka acara ini secara  resmi. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan doa dan foto bersama.

Undang 4 Narasumber

Kegiatan seminar diisi oleh 4 orang narasumber yang ahli di bidangnya dan  dimoderatori oleh dr. Didi Lazuardi, Sp.Ak. Disediakan pula waktu untuk diskusi dan tanya  jawab selama seminar berlangsung.

Sesi pemaparan materi yang pertama disampaikan oleh narasumber dr. Wahyuningsih  Djaali, M.biomed, SpAk yang merupakan staf pengajar Program Studi Pendidikan Dokter  Spesialis Akupunktur Medik FKUI, dengan judul “Peran Akupresur untuk Meningkatkan Nafsu  Makan Balita Stunting”. “Akupresur berperan secara psikologi  dengan meningkatkan hormon-hormon terkait, fungsional dengan meningkatkan pergerakan  lambung, juga berperan dalam status kesehatan dengan meningkatkan imunitas tubuh,” kata dr. Wahyuningsih Djaali.

Sesi pemaparan materi yang kedua oleh Dr. dr. Adiningsih Srilestari, M.Epid, M.Kes,  Sp.Ak, SubSp.Ak-G(K) yang juga merupakan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter  Spesialis Akupunktur Medik FKUI tentang “Penentuan Titik Akupunktur dan Teknik Asuhan  Mandiri Akupresur untuk Meningkatkan Nafsu Makan Balita Stunting”. Ia mengajarkan  bahwa teknik dasar akupunktur ada 5 yaitu menekan, mengetuk, menggaruk, menjepit, dan  memutar.

Selanjutnya sesi materi ketiga oleh Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, Sp.Ak, SubSp.Ak G(K), dengan judul “Cara Melakukan Asuhan Mandiri untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada  Anak Stunting”. Dalam materi ini diajarkan pemilihan titik yang digunakan untuk  meningkatkan nafsu makan balita stunting yaitu titik CV12, ST25, ST36, SP6, dan SP3 serta  bagaimana cara menentukan lokasi titik pada tubuh anak.

Sesi pemaparan materi yang keempat oleh dr. Dwi Monik Purnamasari, M.Kes.Gz yang  merupakan dosen Fakultas Kedokteran Unhan RI, yang berjudul “Serba Serbi Gizi yang  Berhubungan dengan Balita Stunting”.  Ia  menyebutkan pentingnya menerapkan 4 pilar  gizi seimbang yaitu dengan mengonsumsi makanan beragam, membiasakan perilaku hidup  bersih, mempertahankan/memantau berat badan normal, dan melakukan aktivitas fisik.

Workshop

Kegiatan dilanjutkan dengan workshop yang dimoderatori oleh dr. Yoshua Viventius,  Sp.Ak dan dipandu oleh instruktur Dr. dr. Hasan Mihardja, M.Kes, Sp.Ak, SubSp.Ak-G(K), dr.  Irma Nareswari, B.MedSc, Sp.Ak, Sub.Sp.Ak-AA(K), dr. Handaya Dipanegara, M.Kes, Sp.Ak,  SubSp.Ak-AA(K), dan dr. Yoshua Viventius, Sp.Ak. Selanjutnya dilakukan pemutaran video  tentang akupresur pada balita stunting.

Peserta kemudian dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok  terdapat instruktur dari peserta didik prodi Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik  FKUI. Dalam masing-masing kelompok dipraktekkan lagi secara lebih intensif teknik akupresur  untuk meningkatkan nafsu makan balita stunting.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi, tanya jawab, dan post-test untuk mengevaluasi  peserta sejauh mana materi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta dan khususnya  masyarakat Kabupaten Tangerang serta penutupan oleh MC.

Acara ini berjalan dengan lancar. Hal itu dapat dilihat dari besarnya antusiasme masyarakat  Kabupaten Tangerang yang hadir offline maupun peserta online dari seluruh Indonesia.  Peserta seminar awam dan workshop yang hadir online juga tidak kalah antusias terlihat dari peran aktif peserta dalam bertanya dan berdiskusi dengan instruktur dari awal hingga akhir  acara.

Pada dasarnya kesehatan masyarakat dan kualitas hidup yang baik sangatlah penting  dimulai sejak usia dini. Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini sangat baik untuk  dilakukan secara rutin sehingga tercapai pertumbuhan bayi dan balita yang sehat dan serta mendukung target penurunan stunting nasional menjadi 14% pada tahun 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *