AI Antara  TANTANGAN & PELUANG: Gunakan AI Secara Ber-etika, Produktif dan Kreatif

Dian Martin, selaku ketua Asosiasi Pengguna Artificial Intelligence Indonesia (APAII), tampil sebagai keynote speaker Festival Edukasi & Inovasi AI 2025 yang bertempat di Kampus UBSI Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu (2/7/2025). (Foto: Dok UBSI)

Milenianews.com, Jakarta– Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini sudah hadir di tengah kehidupan kita. Kehadirannya membawa dampak positif, namun juga ada dampak negatifnya.

Terkait hal itu, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menegaskan perannya sebagai Kampus Digital Kreatif dengan menyelenggarakan Festival Edukasi & Inovasi AI 2025 yang bertempat di Kampus UBSI Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu (2/7/2025).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Naba Aji Notoseputro Co-founder Yayasan Bina Sarana Informatika,  mengusung tema “EDUvolution: Where Innovation Meets Intelligence”, acara ini menjadi ajang strategis untuk membahas peran kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan, bisnis, dan keamanan siber.

Baca Juga : Bukan Sekadar Jualan: Mahasiswa UBSI Belajar Bisnis Lewat “Belanja Seru Istimewa”

Dian Martin, selaku ketua Asosiasi Pengguna Artificial Intelligence Indonesia (APAII), tampil sebagai keynote speaker dan menyampaikan pandangannya mengenai arah perkembangan AI di Indonesia.

Martin mengawali pidatonya yang berjudul “AI: Tantangan dan Peluang”  dengan menyajikan data bermacam-macam dampak AI. Contohnya:

  1. AI berhasil membuat lukisan dijual seharga Rp 15 miliar di sebuah galeri terkenal
  2. Kolaborasi AI & The Beatles menang penghargaan Grammy 2025
  3. AI bisa mendiagnosa penyakit.
  4. AI berhasil menciptakan antibiotik baru untuk melawan penyakit mematikan
  5. Start up China uji coba Klinik  Dokter AI pertama di Saudi Arabia
  6. AI cegah penipuan senilai Rp 1 triliun di VISA
  7. AI akan gantikan semua trader saham manusia dalam 5 tahun lagi
  8. Ini perbandingan efisiensi operasional 2 perusahaan.

CHEGG Online Learning

  • Usia 17 tahun
  • Karyawan Lebih dari 1.000 orang
  • Nilai perusahaan di 2021 : Rp 180 Trillun
  • Nilai perusahaan di 2025 : Rp 2,1 Trilyun

SAFE SUPER INTELLIGENCE:

⚬          Berdiri Juni 2024

⚬          Di investasi sebesar Rp 45 trilyun

⚬          Jumlah Karyawan : Kurang dari 20 orang

Hal itu terjadi sejak kemunculan ChatGPT.

9. Kalau Israel VS Iran Meledak_Hidup Lo Ikut Kena, Bro!

  • Dibuat hanya dalam waktu 3 jam.
  • Tanpa paham animasi atau storytelling.
  • Karya asli dari kreator awam.
  • Tembus 2 juta views di TikTok akun @semesta.AI

10. Pria Belgia akhiri hidupnya setelah pakai chat bot

11.  Anak remaja14 thn mengakhiri hidupnya Setelah pakai Chatbot Character.AI

13. “Menurut Graduate Management Admission Council (GMAC), hampir 80% sekolah bisnis di dunia saat ini sudah mulai memasukkan AI ke dalam proses belajar-mengajar mereka, dalam berbagai bentuk.” (Bharat N. Anand, Harvard University Professor of Business Administration).

Dari Kolaborasi hingga Etika Digital

Lalu, bagaimana menyikapi kemajuan AI? Dian Martin menegaskan beberapa hal sebagai berikut:

  • Kolaborasi sebagai Kunci Kemajuan AI

Dian menekankan pentingnya membangun kolaborasi antara kampus, industri, dan masyarakat. Menurutnya, AI tidak bisa berkembang optimal jika hanya digerakkan oleh satu sektor. Sinergi lintas bidang diperlukan agar teknologi ini benar-benar memberi manfaat luas.

  • AI untuk Membantu, Bukan Menggantikan Manusia

Ia mengajak audiens untuk tidak melihat AI sebagai ancaman, melainkan sebagai alat bantu yang bisa meningkatkan kualitas hidup manusia. AI seharusnya menjadi mitra dalam menyelesaikan masalah, bukan pengganti manusia.

  • Pentingnya Literasi dan Etika Digital

Dian juga menyoroti perlunya literasi digital yang seimbang dengan pemahaman etika. Dalam pemanfaatan AI, aspek tanggung jawab dan nilai-nilai kemanusiaan harus tetap dijaga agar teknologi tidak kehilangan arah.

  • AI sebagai Solusi Inovatif di Era Disrupsi

Ia melihat AI sebagai peluang besar untuk menjawab tantangan zaman, terutama dalam bidang pendidikan, bisnis, dan keamanan siber. Namun, pemanfaatannya harus diarahkan untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *