Minelianews.com, Jakarta- Sekolah Bakti Mulya 400 (BM 400) menggelar Studentpreneur Talk dengan mengundang anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) se-Indonesia pada Sabtu (26/11/2022).
Mengusung tema “Kaderisasi Pemimpin Bangsa Melalui Organisasi Intra Sekolah”, kegiatan yang diikuti oleh 1.086 siswa OSIS secara daring dan 300 peserta luring. Kegiatan ini diselenggarakan guna membekali siswa dalam menghadapi masa Indonesia Emas tahun 2045.
Studentpreneur Talk itu dipandu oleh Salwa Khalifa, ketua OSIS SMA BM 400 periode 2022-2023 dan Akila Ramadhani, wakil Ketua OSIS SMP BM 400 periode 2021-2022. Sedangkan bertindak selaku moderator Keilla Thalita, Ketua OSIS SMA BM 400 periode 2021-2022.
Kegiatan dibuka dengan Indonesia Raya dan tampilan tari Mappadendang dari Sulawesi Selatan. Selanjutnya sambutan pembuka disampaikan oleh Dr. Sutrisno Muslimin MSi selaku Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah BM 400.
Sejalan dengan tema kegiatan, Dr. Sutrisno mengungkapkan sosok pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu melakukan perubahan.
Dirinya menambahkan, perubahan ini harus sudah dilakukan oleh setiap pemimpin, bahkan pada tingkat siswa yang masih menjadi ketua OSIS.
Sutrisno Muslimin menekankan, “Pemimpin harus bisa mengubah yang tidak baik, menjadi baik. Itulah pemimpin dan itu dimulai pada saat Anda jadi ketua OSIS. Oleh karena itu, jadikanlah forum ini menjadi forum OSIS se-Indonesia”.
Lima Cara
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pembicara. Dr . H. TB. Ace Hasan Syadzily selaku anggota DPR RI menjelaskan kepada para peserta Studentpreneur Talk BM 400 tentang lima cara siswa bisa mengembangkan soft skill dengan baik.
“Kelima cara tersebut adalah menjadi pengurus organisasi, bergabung dengan komunitas, mengikuti organisasi keagamaan, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, ikut serta berbagai seminar dan training,” ujarnya.
Selanjutnya, Dr. Anggawira, MM, MH selaku sekertaris jenderal HIPMI Periode 2022-2025 juga membagikan tiga modal utama untuk menjadi pengusaha yang inovatif.
“Ketiga modal tersebut adalah bangun bisnis yang sesuai dengan passion, bangun bisnis yang berkelanjutan dengan resiliensi, yaitu mampu untuk mengubah tantangan menjadi peluang melalui inovasi dan miliki karakter yang tanguh,” kata Anggawira.
Indonesia Butuh Pemimpin Muda
Berlanjut ke pembicara ketiga, Ariyo Bimmo, S.H., LL.M, tenaga ahli Menteri Bidang Hukum dan Manajemen Internal, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, mengungkapkan Indonesia butuh pemimpin muda.
“Indonesia betul-betul butuh pemimpin muda karena zaman bergerak begitu cepat,” ungkap Ariyo.
Selain itu, dirinya menjelaskan enam karakter pemimpin yang baik. “Pemimpin harus berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” paparnya.
Seminar studentpreneur balkanising dengan antusias ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan peserta yang hadir di auditorium Ki Hajar Dewantara SMP Bakti Mulya 400 maupun dari peserta yang hadir secara virtual.
Dengan menyimpulkan semua pembicara, Keila Talitha menyampaikan bahwa sebagai pemuda calon pemimpin bangsa perlu mempersiapkan diri dengan mengasah softskill berorganisasi, memperkuat ketangguhan, menjalin kolaborasi dan melakukan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, pada acara itu juga memperkenalkan program boarding Bakti Mulya 400. Boarding school Bakti Mulya 400 menjadi wadah bagi siswa tingkat SMP dan SMA yang ingin mendapatkan pendidikan holistik dengan pembinaan Islami, nasionalisme dan kurikulum internasional.