Liverpool Dipermalukan PSV di Anfield, Kekalahan Terburuk Sejak 1953

Liverpool

Milenianews.com – Liverpool kembali masuk fase “kok gini banget sih”, setelah dipermalukan PSV Eindhoven 1-4 di Anfield pada lanjutan Liga Champions 2025. Kekalahan ini bukan cuma pahit, tapi juga makin menegaskan krisis performa mereka. Bayangkan saja—sembilan kekalahan dari dua belas laga terakhir. Terburuk sejak 1953. Sebuah era yang kayaknya tidak mau diulang, tapi ya… kejadian lagi.

Baru enam menit berjalan, Virgil van Dijk bikin ulah yang langsung berbuah penalti. Alih-alih fokus mengamankan bola, tangannya malah terangkat dan dianggap handball. Anfield belum sempat panas, Liverpool sudah kebobolan. Memang Szoboszlai sempat menyamakan skor lewat bola muntah hasil tembakan Gakpo, tapi setelah itu permainan Liverpool seperti kehilangan arah dan energinya turun drastis.

Baca juga: Liverpool Berhasil Menjinakkan Real Madrid di Anfield

Setelah skor imbang, PSV mulai ambil alih panggung. Mereka tampil lebih rapi, transisi cepat, dan tidak takut memanfaatkan setiap celah. Gol kedua melalui Guus Til jadi bukti betapa mudahnya lini belakang Liverpool ditembus. Parahnya, kebobolan itu bukan jadi alarm buat bangkit, tapi malah bikin permainan The Reds makin kacau.

Couhaib Driouech kemudian menambah luka lewat gol dari bola muntah, dan satu lagi di injury time. Momen ini benar-benar menegaskan betapa rapuhnya pertahanan Liverpool. Bahkan sebagian fans memilih angkat kaki dari stadion sebelum peluit panjang dibunyikan. Itu sudah cukup jadi gambaran betapa suramnya malam itu.

Pertahanan rapuh, serangan tumpul, kombinasi yang menyakitkan

Krisis Liverpool terlihat di mana-mana. Bek sayap lambat menutup ruang, bek tengah salah membaca arah bola, dan koordinasi bertahan seperti hilang komando. Di sisi lain, sektor serang juga tak bisa diandalkan. Mohamed Salah yang biasanya jadi harapan utama justru melewatkan beberapa peluang emas.

Liverpool sebenarnya menghasilkan banyak sekali peluang, tapi buruknya penyelesaian akhir membuat semua usaha terasa sia-sia. Semakin banyak tembakan, semakin besar frustasi yang terlihat.

Arne Slot jadi pusat sorotan dan tekanan

Arne Slot kini berada dalam posisi yang tidak nyaman. Usai menang lawan Real Madrid, sempat ada harapan kalau Liverpool kembali menemukan ritmenya. Tapi dua kekalahan beruntun di liga dan kekalahan telak di Eropa ini bikin namanya kembali dipertanyakan. Konsistensi permainan sulit terlihat, dan ide-idenya beberapa kali tidak berhasil diterjemahkan oleh pemain di lapangan.

Rasanya, Liverpool saat ini bukan cuma butuh perubahan taktik, tapi juga perbaikan mental dan kestabilan seluruh elemen tim.

Baca juga: Kalah dari MU, Virgil Van Dijk Akui Kecerobohan Jadi Penyebab Kekalahan Liverpool

Liverpool masih punya kesempatan memperbaiki keadaan saat bertandang ke markas West Ham pada 30 November nanti. Setelah itu, mereka harus berjibaku lagi di Liga Champions melawan Inter Milan pada 9 Desember, yang bakal jadi laga penting dalam upaya bertahan di kompetisi.

Di sisi sebaliknya, PSV pulang dengan kepercayaan diri tinggi. Kemenangan besar di Anfield ini membuat mereka naik di klasemen fase liga dan siap menjamu Atletico Madrid pada 9 Desember dengan modal terbaik.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *