Milenianews.com, Sukabumi – Di tengah derasnya perkembangan teknologi, Workshop Pahlawan Digital 2025 Sukabumi pada Rabu, (26/11) lalu, di Laska Hotel menjadi ruang belajar yang membuka cakrawala baru bagi siswa. Salah satu peserta, Siti Nur Rohmah M dari SMK Bhakti Kencana Cicurug, mengaku baru pertama kali memahami bagaimana AI dan TikTok bisa menjadi ruang peluang sekaligus masa depan digital generasinya.
Menurut Siti, kegiatan dengan tema “AI-Powered Content to Cash” ini membuatnya lebih memahami bahwa AI dan TikTok bukan lagi sekadar alat hiburan, melainkan sarana produktif yang mampu menghasilkan karya dan pendapatan.
Baca juga: AI & TikTok untuk Edukasi? Guru Al Azhar 21 Temukan Jawabannya di Workshop Pahlawan Digital
“Dengan acara ini, saya jadi lebih tahu bahwa AI punya banyak dampak positif. TikTok itu bukan cuma buat gaya-gaya, tapi bisa jadi peluang besar untuk mendapatkan uang, bahkan untuk siswa seperti kami,” ungkapnya.
Siti menilai bahwa teknologi AI kini sudah melekat dalam aktivitas pelajar, terutama saat mencari referensi atau kebutuhan belajar lainnya. Namun setelah mengikuti workshop, ia menyadari bahwa manfaat AI jauh lebih luas dari sekadar alat mencari jawaban.
“Manfaat paling kerasa itu jadi tahu kalau AI tuh berpengaruh banget. Biasanya cuma dipakai buat cari jawaban tugas, tapi ternyata bisa dipakai untuk menghasilkan uang juga,” jelasnya.
Baca juga: Optimalkan TikTok dengan AI! Peserta Workshop Pahlawan Digital ’25 Diberi Jurus Cuan
Ketika ditanya apakah materi workshop dapat diterapkan di sekolah, Siti menjawab antusias bahwa penerapannya sangat mungkin dilakukan. Menurutnya, siswa sudah sangat akrab dengan teknologi dan media digital, sehingga pembelajaran berbasis AI dapat menjadi metode baru yang menarik.
“Bisa banget diterapkan di sekolah. Karena teknologi AI itu sekarang kita sering banget pakai untuk cari referensi apa pun,” tuturnya.
Siti juga mengakui bahwa sebelum mengikuti workshop, ia sempat memandang AI dengan cara yang sempit, yakni sebagai alat untuk sekadar menjawab tugas sekolah. Setelah sesi materi, ia melihat AI sebagai pintu peluang yang lebih besar.
“Awalnya aku pikir AI cuma buat cari jawaban. Sekarang kelihatan kalau AI itu bisa bantu menghasilkan penghasilan juga,” katanya.
Siti berharap program Pahlawan Digital, yang merupakan bagian dari kolaborasi program CerMAI (Cerdas dan Mahir AI), dapat diperluas dan diadakan lebih sering, termasuk di daerah yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya. “Harapannya acara seperti ini lebih sering diadakan, dan kalau bisa diadakan juga di lokasi yang lebih dekat. Jadi banyak orang lain yang tahu dan ikut belajar juga,” ungkapnya.
Di akhir tanggapannya, Siti menyampaikan rasa terima kasih kepada Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sebagai Kampus Digital Kreatif yang telah membuka kesempatan bagi siswa-siswi SLTA untuk belajar perkembangan teknologi tanpa dipungut biaya. “Terima kasih banget untuk UBSI. Acara ini gratis untuk sekolah relasi, jadi aku bisa ikut dan dapat wawasan baru,” ujarnya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













