Waspada! Laki-laki Usia Produktif Dominan Terinfeksi Corona

Milenianews.com – Data kasus virus corona (covid-19) di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Namun tahukah sobat milenia, ternyata data menunjukkan bahwa laki-laki usia produktif lebih banyak terinfeksi corona.
Sejak kasus corona pertama kali pada 2 Maret lalu, Kementrian Kesehatan Indonesia memperoleh data bahwa laki-laki lebih dominan terinfeksi positif virus Covid-19 dibandingkan dengan perempuan.
Dilansir dari CNNIndonesia(27/4), Data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen D2P Kemenkes) mencatat bahwa hingga Kamis(23/4) lalu, jenis kelamin laki-laki yang telah terjangkit virus corona menduduki presentasi 59,1 %, sedangkan perempuan tercatat hanya 40,9 % dari total keseluruhan jumlah pasien positif corona.
“Per 23 April 2020 mencatat jumlah laki-laki positif virus Corona sebanyak 3.966 orang, sedangkan 2.489 perempuan” ujar Wibowo, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB dikutip dari CNNIndonesia(26/4).
Ditjen P2P Kemenkes mengelompokan empat rentang usia laki-laki dan perempuan untuk melihat penjangkitan virus tersebut. Masyarakat dengan rentang usia 18-65 tahun dan jenis kelamin laki-laki berjumlah 3.405 orang. Sementara untuk perempuan hanya berjumlah 2.352 orang saja.
Untuk kesembuhan, laki-laki yang terjangkit virus corona berbanding lurus sehingga lebih banyak jumlah pasien yang sembuh. Pasien laki-laki yang telah sembuh berjumlah 518 orang, sedangkan perempuan sebanyak 366 orang.
Jumlah pasien laki-laki secara keseluruhan yang terpapar virus corona pada rentan umur 18-65 tahun atau masa produktif sebanyak 5.757 kasus. Sementara pada kelompok usia 0-4 tahun 51 kasus, usia 5-17 tahun sejumlah 175 kasus, dan usia diatas 65 tahun berjumlah 731 kasus.
Baca Juga : Alasan Kenapa Laki-laki Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona
Alasan masyarakat dengan usia produktif menjadi sangat mendominasi adalah karena mobilitasnya yang tinggi.
“Tidak hanya produktif, kelompok tersebut juga memiliki mobilisasi tinggi di masyarakat. Mobilitas ini dapat dihubungkan dengan faktor sosial-ekonomi,” tambahnya.
Tidak hanya di Indonesia, menurut data Global Health menemukan bahwa dibeberapa negara kasus laki-laki yang terinfeksi corona lebih banyak daripada perempuan.