News  

Warga Sudah Berfirasat Akan Terjadi Sesuatu 4 Jam Sebelum Kejadian Itaewon, Ini Kronologinya!!

Penyebab tragedi halloween di itaewon

Milenianews.com, Jakarta – Selama masa berkabung nasional yang ditetapkan oleh presiden Korea Selatan sejak tanggal 30 Oktober-5 November 2022, atas tragedi Halloween yang terjadi di Itaewon, banyak berita dan video-video yang beredar di berbagai media. Informasi yang beredar tersebut, menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi selama perayaan Halloween di Itaewon. Sampai menjadikan perayaan itu sebagai tragedi terbesar kedua di Korea Selatan selama 1 dekade terakhir ini.

Berdasarkan berita dan video yang ada, kali ini MileniaNews telah merangkum kronologi dan penyebab tragedi Halloween Itaewon dari berbagai sumber.

Baca Juga : Kenali Fenomena “Crowd Crush” yang Menjadi Penyebab Tragedi Itaewon

Kronologi : Sejumlah laporan terjadinya insiden

Tentunya sobat Milenia sudah banyak mendengar dari berita yang beredar bahwa kejadian yang sampai menimbulkan korban terjadi pada pukul 22.20 waktu setempat.

Namun, sebenarnya banyak orang yang telah menyadari dan berfirasat bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk. Sebab semakin bertambahnya jumlah orang yang berdatangan, jauh sebelum insiden tersebut terjadi.

Lebih lengkapnya seperti urutan dibawah ini :

Pukul 18.34 (Telepon Pertama)

Seseorang mulai memiliki firasat akan terjadi sesuatu akibat mulai ramainya orang di lokasi. Sehingga ia memutuskan untuk menelpon 112 (nomor kepolisian Korea Selatan). Namun, di waktu tersebut banyaknya orang belum menyebabkan desak-desakan.

Pukul 20.00 & 20.09 (Telepon Kedua)

Satu setengah jam setelah panggilan pertama, di jam 20.00 keadaan sekitar masih terbilang aman, meski di situasi yang ramai orang.

Kemudian, di jam 20.09 laporan kembali masuk dan menyebutkan bahwa di kawasan tersebut semakin bertambah banyak orang yang datang. Jika tidak segera diatasi akan terjadi sesuatu yang buruk.

Pukul 20.33 & 20.53 (Telepon Ketiga dan Keempat)

Sekitar 30 menit setelah telepon kedua dilakukan, terdapat 2 laporan via telpon kembali masuk sebelum pukul 21.00.

Pada laporan ketiga, seseorang menyebutkan bahwa sudah ada korban yang mulai berjatuhan. Dan pada laporan keempat di jam 20.53 kembali disebutkan bahwa ada seseorang yang hampir mati akibat berdesak-desakan dan juga terhimpit.

Pukul 21.00, 21.02, 21.07 & 21.10 (Telepon Kelima s/d Telpon Kedelapan)

Di karenakan keadaan yang bukannya semakin mereda, namun semakin bertambah parah, jumlah panggilan yang dilakukan oleh orang-orang bertambah banyak.

Bukan lagi sekadar firasat, mereka sudah merasakan bahaya yang akan terjadi jika bantuan tidak segera datang ke lokasi.

Pukul 22.00 & 22.11 (Telepon Kesembilan & Kesepuluh)

Keadaan yang ramai sudah semakin memadat dan menyebabkan orang-orang kesulitan untuk berjalan dengan leluasa. Seperti telepon kesembilan yang menyebutkan bahwa ia sulit untuk berjalan kearah bawah jalan dan meminta bantuan untuk segera datang.

Permintaan yang sama disebutkan pada panggilan kesepuluh dan menyebutkan jika bantuan tidak datang dirinya bisa saja mati akibat terinjak-injak atau karena terhimpit banyak orang.

Sebenarnya pada panggilan ke 1, 2, 5 dan 6 sudah ada polisi yang datang ke lokasi kejadian. Namun, dikarenakan jumlah polisi yang datang hanya sedikit, maka tidak mudah bagi mereka untuk segera mengatasi masalah yang terjadi.

Pukul 22.20

Panggilan terus dilakukan oleh berbagai orang, baik ke nomor 112 (polisi) atau 119 (ambulans dan pemadam kebakaran). Sudah semakin banyak lagi orang yang pingsan di tengah-tengah keramaian akibat Domino Effect. Petugas tambahan mulai dikirimkan ke lokasi.

Pukul 22.42

Akibat banyaknya korban yang berjatuhan, kejadian yang sedang terjadi di Itaewon ditetapkan menjadi bencana level 1

Pukul 23.13

Para petugas kepolisian dan tim medis sudah mulai kewalahan mengatasi banyaknya korban yang berjatuhan di TKP akibat mengalami kekurangan personil untuk menangani insiden itu, status bencana kembali ditingkatkan menjadi level 2.

Pukul 23.50

Akhirnya, berbagai petugas mulai dari tim kepolisian, tim medis, pemadam kebakaran hingga tim evakuasi Korea Selatan dikerahkan ke lokasi tersebut.

Namun, karena keadaan yang belum teratasi, status bencana akhirnya ditingkatkan menjadi level 3.

Baca Juga : 4 Kejadian Janggal dari Tragedi Itaewon

Hingga saat ini, korban dari insiden tersebut mencapai 156 orang dengan mayoritas wanita berumur 20 tahun-an, 26 WNA (China, Jepang, Iran, AS, Perancis, Vietnam, Thailand, Sri Lanka, Norwegia, Rusia, Australia, Khazakztan, dan Austria), serta lebih dari 3.500 orang yang masih dinyatakan hilang sebab keluarga korban belum mendapatkan kabar lebih dari 1×24 jam.

 

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *