Milenianews.com, Jakarta – Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo berharap viralnya video #IndonesiaTerserah bukan sebagai bentuk kekecewaan dari tenaga medis. Gerakan #IndonesiaTerserah muncul lantaran masih banyak warga yang sengaja melanggar protokol kesehatan.
“Untuk video #IndonesiaTerserah, kami jelaskan bahwa kami sangat tidak berharap kalangan dokter menjadi kecewa. Sejak awal kami mengedepankan ujung tombak kita,” kata Doni di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (18/5).
Baca Juga : Jokowi Singgung Rencana Pelonggaran PSBB
Tagar #IndonesiaTerserah berpotensi diterapkannya kebijakan herd imunity
Doni menyebut bila protokol kesehatan tidak diacuhkan akan sangat bahaya. Jumlah pasien akan meningkat, sedangkan persediaan kasur di rumah sakit terbatas.
“Kalau dirawat di RS dengan jumlah banyak dan tempat perawatannya penuh maka yang sangat repot dokter, perawat. Dari awal ini bahasan yang kami kemukakan, jangan biarkan dokter kita kelelahan kehabisan waktu dan tenaga bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk keselamatan bangsa Indonesia, maka wajib kita lindungi,” tegasnya.
Gerakan #Indonesiaterserah ini pertama kali muncul sejak penutupan gerai makanan cepat saji di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Ratusan orang rela berkumpul hanya untuk melihat restoran tersebut pamit.
Gerakan ini semakin kencang setelah masyarakat memadati Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Masyarakat tak mengindahkan jaga jarak seperti anjuran pemerintah.
Baca Juga : Sebanyak 1,7 Juta APD Didistribusikan ke Seluruh Indonesia
Gerakan ini diramaikan warganet untuk mendukung para tenaga medis. Beberapa warga ikut kecewa dengan masyarakat yang tak tahu aturan.
“Sia-sia rebahanku selama dua bulan lebih ini. Jika kalian semua masih keluyuran dan enggak menaati peraturan. Jangan salahkan jika herd imunity diterapkan, karena itu ulah kalian sendiri. Indonesia Terserah,” tulis pemilik akun @cepirul. (afr)