Milenianews.com, Jakarta – Universitas Prasetya Mulya sukses menggelar International Flavorscape Indonesia (IFID) guna mendukung peningkatan pengetahuan rempah Indonesia yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, pada Selasa (16/1) kemarin.
Dengan mengangkat tema “Trails of Spices” acara IFID bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan keberagaman rempah Indonesia di mata lokal dan internasional. Acara dimulai dengan opening ceremony yang membahas tentang pentingnya sejarah dan pengetahuan akan rempah indonesia.
Baca juga: Kolaborasi Positif BEM Cyber University dan BEM Universitas Trilogi, Lewat Cyber Friendship
International Flavorscape Indonesia (IFID) jadi wadah bagi anak muda kenal dengan rempah Indonesia
Dekan Universitas Prasetya Mulya, Fathony Rahman, membuka pembicaraan dalam acara IFID dengan berbicara tentang sejarah “spices” di Indonesia sendiri.
“Pastinya ini sejarah kita harus bisa ditekankan ke anak muda Indonesia. Dengan adanya acara ini, diharapkan kita bisa mendukung kekayaan rempah-rempah yang ada di Indonesia untuk pelaku bisnis lokal,” ujar Fathony.
Berbicara tentang pentingnya membuka sejarah dan pengetahuan akan rempah Indonesia, ia menekankan bahwa kekuatan rempah itu bisa membuat pelaku usaha lokal bisa upgrade dengan memakai rempah Indonesia.
“Kalau berbicara tentang spices dan kekayaan rempah Indonesia, kita sangat banyak memiliki rempah. Walaupun yang asli sini hanya pala dan cengkeh, tetapi bersyukur kita punya tanah yang subur sehingga kita bisa menumbuhkan banyak rempah yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, rempah di Indonesia juga terkenal dengan sejarah dan khasiatnya. Professor Mur Gadjiarto, seorang Gastronom yang kini berusia 82 tahun ikut menyampaikan mengapa di Nusantara saat ini ada yang namanya loss oportunity.
“Sebenarnya Indonesia sedang mengalami loss opportunity dengan yang namanya rempah. Hal ini karena banyaknya rempah Indonesia yang stagnan dari proses budidaya dan pemanafaatannya,” tutur Prof Mur Gadjiarto lewat zoom.
Baca juga: Cyber University Akan Hadirkan Pelatihan Pembuatan Website untuk Guru Rumah Tahfidz
Prof Gadjiarto juga menambahkan bahwa seharusnya anak muda Indonesia bisa memanfaatkam kesempatan ini agar tidak diambil oleh negara lain.
“Indonesia sendiri soal ekspor rempah naik turun nilainya. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, dari faktor tanaman, petani hingga regulasi. Kini ekspor Indonesia terhadap rempah berada pada urutan 5 dunia, dibawah Vietnam dan Madagascar,” jelasnya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.