News  

Uni Eropa Peringatkan TikTok Untuk Hapus Konten Konflik Hamas dan Israel

Uni Eropa Peringatkan TikTok

Milenianews.com – Uni Eropa (UE) peringatkan CEO TikTok, Shou Zi Chew, untuk segera menindak konten disinformasi terhadap serangan Hamas ke Israel. Uni Eropa telah memperingatkan TikTok tentang konten yang berisi informasi salah ini yang menyebar di platform asal China ini.

Melansir dari BBC.com, baru-baru ini UE memberi tenggat waktu 1×24 jam kepada TikTok untuk membereskan informasi yang simpang siur. Perusahaan media sosial asal China ini telah melihat adanya peningkatan tentang konflik yang sedang terjadi. Hal ini termasuk gambar yang diedit dan video yang diberi mark yang salah.

Baca Juga : Inilah 3 Fakta Menarik Ditutupnya TikTok Shop!

Selain TikTok, Uni Eropa Peringatkan Perusahaan Medsos Lainnya

Uni Eropa juga sebelumnya telah memperingatkan X, yang sebelumnya bernama Twitter dan Meta tentang konten yang berisi Konflik Hamas. UE mengatakan bahwa Tiktok perlu memperhatikan dampak yang terjadi. Pasalnya platform ini banyak digandrungi oleh anak muda.

“TikTok memiliki kewajiban khusus untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten kekerasan dan propaganda teroris serta tantangan kematian dan konten yang berpotensi mengancam jiwa,” kata komisaris UE Thierry Breton dalam sebuah postingan di X.

X pun mendapat tenggat waktu 1×24 jam yang sama pada hari Selasa lalu. Kepala eksekutif perusahaan, Linda Yaccarino, menanggapi dengan memberi tahu blok tersebut bahwa pihaknya telah menghapus atau menandai ‘puluhan ribu konten’ sejak Hamas menyerang Israel. Dia juga mengatakan telah menghapus ratusan akun.

Di samping itu, pemilik Facebook dan Instagram, Meta, juga telah mendapat peringatan serupa tentang informasi yang keliru tersebut dalam tenggat waktu 1×24 jam. UE menolak berkomentar apakah telah menerima tanggapan dari Meta. Tetapi juru bicara Komisi Eropa mengatakan “kontak sedang berlangsung” dengan tim internal perusahaan.

Baca juga: Negara-negara yang Melarang Tiktok, dari Taiwan Hingga Inggris!

“Setelah serangan teroris oleh Hamas di Israel pada hari Sabtu lalu, kami dengan cepat mendirikan pusat operasi khusus yang terdiri dari para ahli, termasuk penutur bahasa Ibrani dan Arab yang fasih, untuk memantau dan menanggapi situasi yang berkembang pesat ini,” ungkapnya.

“Tim kami bekerja sepanjang waktu untuk menjaga platform kami tetap aman, mengambil tindakan terhadap konten yang melanggar kebijakan kami atau hukum setempat, dan berkoordinasi dengan pemeriksa fakta pihak ketiga di wilayah tersebut untuk membatasi penyebaran misinformasi. Kami akan melanjutkan pekerjaan ini saat konflik ini berlangsung,” sambungnya.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *