Milenianews.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali bertemu pada Selasa malam waktu setempat (9 Juli 2025), menandai pertemuan kedua mereka dalam dua hari berturut-turut untuk membahas perang dan pembahasan gencatan senjata yang terus berlangsung di Gaza.
Baca juga: Donald Trump Raup Rp10 Triliun dalam Setahun Cuan Besar Dari Kripto
Melansir dari BBC, pertemuan ini digelar secara tertutup di Gedung Putih mulai pukul 17.00 waktu setempat (21.00 GMT), dan berlangsung selama sekitar dua jam. Sebelumnya di hari yang sama, Netanyahu juga bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance, serta Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson.
Pertemuan ini merupakan kunjungan kenegaraan ketiga Netanyahu ke AS sejak Trump menjabat di periode keduanya sebagai Presiden.
Utusan Timur Tengah Trump, Steve Witkoff, menyampaikan bahwa Israel dan Hamas kini hanya perlu menyelesaikan satu isu penting lagi sebelum mereka dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara selama 60 hari. “Kami memulai dengan empat isu utama. Sekarang tinggal satu saja,” ujar Witkoff. Tim perunding saat ini tengah menyusun draf kesepakatan gencatan senjata yang mencakup rencana pembebasan 10 sandera yang masih hidup serta penyerahan jenazah dari sembilan sandera yang telah meninggal.
Netanyahu tegaskan kampanye militer belum berakhir
Netanyahu sendiri menyatakan bahwa kampanye militer Israel di Gaza belum selesai. “Kami masih harus menyelesaikan tugas kami di Gaza—membebaskan semua sandera, dan menghancurkan kemampuan militer serta pemerintahan Hamas,” ujarnya usai pertemuan dengan pimpinan DPR AS.
Sebelum pertemuan Senin malam antara Trump dan Netanyahu, delegasi dari Qatar mengadakan pertemuan selama beberapa jam dengan pejabat Gedung Putih. Qatar, yang berperan sebagai mediator utama dalam negosiasi ini, menyatakan bahwa mereka belum bisa memastikan kapan proses tersebut akan mencapai titik akhir. “Kami masih butuh waktu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari. Sementara itu, seorang sumber Palestina yang mengetahui perkembangan negosiasi mengatakan kepada BBC bahwa pembicaraan terbaru belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Baca juga: Remaja Palestina Tewas Ditembak, Kekerasan Pemukim Yahudi Memuncak di Tepi Barat
Perang di Gaza meletus pada 7 Oktober 2023, saat Hamas menyerang wilayah Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang serta menyandera 251 lainnya, menurut data dari pemerintah Israel. Sebagai respons atas serangan tersebut, militer Israel melancarkan operasi besar-besaran ke Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza yang berada di bawah kendali Hamas menyatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 57.500 orang di wilayah itu.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













