Milenianews.com, Jakarta – Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) akan melakukan inovasi dengan menjaring publik untuk mau datang mengikuti diskusi sastra melalui hadiah buku dan uang tunai. Diskusi secara langsung (offline) akan dilaksanakan di Aula PDS HB Jassin, Lantai IV, Gedung Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Sementara itu, diskusi online (layar Zoom) dan sambutan peluncuran buku juga akan dilakukan dari Jakarta.
Baca juga: Taman Inspirasi Sastra Indonesia Pelopori Gerakan Moral untuk Pujangga Besar Chairil Anwar
Acara bertajuk ‘Tiga Hari Bersama Taman Inspirasi Sastra Indonesia’ akan berlangsung mulai tanggal 19 Juni 2025 sampai dengan 21 Juni 2025. Diskusi online untuk peluncuran buku antologi puisi “Swara-Swara Anak Pulau atau Ahli Waris Sah Republik Indonesia” akan dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025 pukul 19.15 WIB.
Sejumlah tokoh sastra dan akademis terlibat dalam diskusi
Diskusi offline bertema “Realita dan Mimpi Anak Pulau Saat Ini” akan diadakan pada Jumat, 20 Juni 2025 pukul 14.15 WIB. Sementara peluncuran dan diskusi buku puisi dwibahasa “Bahasa Ibu dan Bahasa Darahku” akan digelar pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 14.15 WIB.
Octavianus Masheka selaku Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) menyampaikan rencana tersebut kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Para pembicara dalam acara ini meliputi beberapa tokoh penting di dunia sastra dan akademik. Mereka adalah Octavianus Masheka (Ketua TISI), Eka Budianta (penyair dan budayawan), serta Prof. Nurhayati Syairuddin (Guru Besar FIB Unhas). Hadir pula Eva Yenita Syam dari Badan Bahasa dan Dr. Yoseph Yapi Taum, Dekan Fakultas Sastra USD Jogja. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta yang baru, Nasruddin Djoko Surjono, juga akan memberikan kata sambutan. Selain itu, Kasatpel Program PDS HB Jassin, Yudi, telah memberikan fasilitas untuk acara tersebut.
Dalam surat yang dikirimkan kepada Kepala Unit Pengelola Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, Diki Lukman Hakim, disebutkan bahwa dasar pemikiran penyelenggaraan kegiatan ini adalah karena belum meratanya fasilitas dan pendidikan yang didapat oleh anak pulau. “Tujuannya adalah mengingatkan Pemerintah bahwa pemerataan pembangunan dan Pendidikan belum merata didapat oleh masyarakat Indonesia,” kilah Octavianus Masheka.
Kepunahan bahasa daerah mendorong TISI merawat bahasa ibu
Selain itu, dengan dasar pemikiran punahnya 11 bahasa daerah di Daerah Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur, komunitas TISI juga tergerak untuk menyuarakan permasalahan tersebut melalui karya puisi. “Tujuannya adalah untuk merawat bahasa ibu yang dihadirkan dalam bentuk antologi puisi bersama ‘Bahasa Ibu Bahasa Darahku’,” ungkap Octavianus Masheka.
TISI akan mulai menjaring publik, baik masyarakat umum maupun masyarakat sastra. “Mengikuti diskusi sastra secara indoor datang dapat ilmu, pulang dapat hadiah buku dan uang tunai. TISI akan mulai menjaring publik baik masyarakat umum maupun masyarakat sastra. Pokoknya TISI selalu mencari publik baru untuk sastra. Mari bertukar tangkap dalam sastra,” ujar Octavianus Masheka.
Antologi bersama dwibahasa berjudul “Bahasa Ibu Bahasa Darahku” adalah produksi TISI ke-16. Sementara itu, buku antologi bersama “Swara-Swara Anak Pulau Ahli Waris Sah Republik Indonesia” merupakan produksi TISI ke-17. Kedua buku tersebut akan diluncurkan dan dilanjutkan dengan diskusi, baik secara daring (Zoom) maupun luring (offline).
“Khusus untuk diskusi offline, akan ada hadiah berupa uang tunai dan buku. Hadiah ini diberikan kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dari panitia,” ucap Bung Octa.
“Kasatpel Program PDS HB Jassin, Yudi, juga telah memberikan fasilitas kepada Taman Inspirasi Sastra Indonesia. Fasilitas tersebut diberikan untuk acara yang digelar pada 20 dan 21 Juni 2025,” pungkas Bung Octa.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.