News  

Tarif Transjakarta Naik Saat Jam Sibuk

beroperasi selama 24 jam

Milenianews.com, Jakarta – Dewan Trasnportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan kenaikkan tarif bus transjakarta. Pihak transjakarta pun meminta pelanggan mengisi survei.

“Adanya usulan penyesuaian tarif transjakarta dari Dewan Trasnportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07.00-10.00 dan 16.01-21.00),” tulis pihak Transjakarta melalui akun twitter @PT_Transjakarta, Senin (10/4).

Baca juga : Lagi-Lagi, Pelecehan Penumpang Terjadi di Transjakarta

Pihak PT TransJakarta menyatakan ingin mengetahui masukkan dari pelanggan terkait penyesuaian tarif yang terbaru. Bersamaan dengan tulisan di atas, transjakarta membagikan QR kode yang terhubung pada laman survei daring.

“Sampaikan pendapat sahabat Tije atas gagasan kalian dengan cara scan QR code yang tertera atau melalui link ,” tulisnya.

Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan usulan tersebut perlu untuk dikaji lebih lanjut. “Kajian-kajian dulu ya, kita lihat,” imbuh Heru kepada media, Senin (10/4).

Heru berkata lebih lanjut mengenai usulan tersebut bahwa ia menekankan setiap kebijakan harus berpatokan pada kepentingan umum.

Di sisi lain, sejumlah warga merespon rencana kenaikkan tarif tersebut. Mereka berharap tarif saat ini tetap bertahan karena sudah sesuai kantong. Namun, jika kenaikkan tetap dilakukan, harus dibarengi dengan perbaikan kualitas layanan.

Sementara itu, pengamat transportasi menilai, kenaikkan tarif perlu dikaji lebih lanjut dengan matang. Daripada memunculkan rencana kenaikkan tarif, pemerintah mending fokus mengajak masyarakat memakai transportasi publik.

Amelia (27) salah satu pengguna bus transjakarta mengatakan, tarif awal sudah pas untuk kantong pekerja komuter, jika tarif naik, pengeluaran untuk ongkos transportasi menjadi lebih besar.

Baca juga : Pemprov DKI Akan Lelang 417 Bus Transjakarta yang Terbengkalai

“Saya kan, naik transjakarta minimal sehari dua kali. Kalau tarif naik, pengeluaran ongkos transportasi bertambah. Syukur-syukur, sih, tarifnya turun, tapi enggak mungkin, kan. Jadi, saya sih berharap tarifnya tetap,” imbuhnya.

Penolakan masyarakat itu wajar, terlebih menurut beberapa pendapat, biaya murah menjadi salah satu alasan orang lebih memilih menggunakan angkutan umum.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *