News  

Tampil di  IBF 2025,  Prof. Rokhmin:  Remaja Muslim tidak Boleh Lemah, Malas, dan Tenggelam dalam Overthinking

Rektor Universitas UMMI Bogor sekaligus Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S.,  hadir sebagai pembicara di ajang  Islamic Book Fair (IBF) 2025, di  Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 22 Juni 2025. (Foto: Dok RD Institute)

Milenianews.com, Jakarta–  Rektor Universitas UMMI Bogor sekaligus Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S.,  hadir sebagai pembicara di Panggung Literasi  yang digelar di ajang  Islamic Book Fair (IBF) 2025. Kegiatan Pameran Buku Islam  itu dilaksanakan di  Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 22 Juni 2025.

Mengangkat tema “Produktif Tanpa Toxic: Remaja Muslim Anti Mager dan Overthinking”, Prof. Rokhmin mengajak para generasi muda Islam untuk menjadi pribadi yang aktif, positif, dan berorientasi pada kemajuan dunia dan akhirat.

Guru Besar Kelautan dan Perikanan IPB University itu mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7: “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” “Ini sebuah  seruan Ilahi agar kita senantiasa bergerak, berkarya, dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya,” ujar Prof. Rokhmin.

Ayat ini menegaskan bahwa Islam mengajarkan umatnya agar menjadi orang yang produktif.  “Jadi, tidak ada kamus malas-malasan bagi seorang  Muslim,” ujarnya.

Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS.

Tak hanya itu, Prof. Rokhmin juga mengingatkan bahwa orang beriman adalah mereka yang sukses dan bahagia, sebagaimana ditegaskan dalam Surat Al-Mu’minun ayat 1-3, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalat, menjauhi perbuatan sia-sia, dan menghargai waktu.

“Sungguh, beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang sia-sia).” (QS. Al-Mukminun: 1-3)

“Jadi, orang Mukmin adalah orang yang sukses. Orang mukmin yang sukses adalah orang yang shalatnya khusyuk. Orang  mukmin yang sukses bahagia itu adalah  orang yang tidak menyia-nyiakan waktu,” tuturnya.

Baca Juga : Jadi Keynote Speaker Forum ‘World Refrigeration Day 2025’, Prof. Rokhmin Dahuri : Memastikan Rantai Dingin Masa Depan Berkelanjutan adalah Keharusan

Karena itu, kata Prof. Rokhmin, remaja Muslim tidak boleh lemah, mager (malas gerak), apalagi tenggelam dalam overthinking (cemas berlebihan). “Jadilah pemenang,” tegasnya di hadapan para peserta.

Dalam ajaran Islam, seorang Muslim itu didorong untuk menjadi  manusia dengan  “tangan di atas” (suka memberi).   Prof. Rokhmin mengutip hadits Rasulullah SAW: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.“

Kalau menjadi orang yang bermanfaat, tidak mungkin bodoh. Kalau tidak mau bodoh, berarti dia harus rajin belajar.  Kalau bermanfaat pasti dia tidak miskin. Dia kaya. Kalau kaya harus rajin, harus berbinis,  harus punya pabrik, harus berinteraksi sebagainya,” paparnya.

Acara ini menjadi pengingat kuat bahwa produktivitas, iman, dan manajemen waktu adalah kunci menjadi generasi Islam yang unggul di era modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *