Selamat Jalan, Prince of Darkness: Ozzy Osbourne dan Warisan Musik yang Gak Akan Pernah Mati

Milenianews.com, Jakarta – Pada Selasa (22/7/2025), dunia kehilangan salah satu sosok terpenting dalam sejarah musik. Ozzy Osbourne, yang dikenal luas sebagai Prince of Darkness, menghembuskan napas terakhir di usia 76 tahun. Penyebab kepergiannya adalah komplikasi dari penyakit Parkinson yang telah lama ia derita.

Baca juga: 10 Band Rock Terbaik Sepanjang Masa!

Kabar duka ini datang dari kediaman Ozzy di Inggris, tepat pada 22 Juli 2025. Di hari itu, dunia musik heavy metal berduka atas kehilangan sang legenda yang telah mewarnai panggung global selama puluhan tahun.

Ozzy Osbourne, atau nama aslinya John Michael Osbourne, lahir pada 3 Desember 1948 di Aston, Birmingham, Inggris. Ia adalah anak keempat dari enam bersaudara dalam keluarga kelas pekerja. Ayahnya, Jack, bekerja di pabrik baja, sementara ibunya, Lillian, bekerja di pabrik suku cadang. Sosok ini meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah musik, bukan hanya karena suara khasnya yang melengking, tetapi juga kepribadiannya yang unik dan penuh kontroversi.

Ozzy bukan hanya sekadar musisi. Ia adalah ikon global yang melewati banyak rintangan sejak kecil dari disleksia, perundungan, hingga harus keluar sekolah di usia 15 tahun untuk bekerja serabutan sebagai tukang ledeng hingga karyawan rumah jagal. Ketertarikannya pada musik mulai tumbuh saat remaja. “Ozzy” adalah julukan masa kecil yang kemudian menjadi identitas panggungnya.

Musik heavy metal lahir bersama Ozzy dan kawan-kawan

Titik balik datang pada 1968, ketika ia memasang iklan “penyanyi mencari band” yang dijawab oleh Tony Iommi dan Geezer Butler. Bersama Bill Ward, mereka membentuk Black Sabbath. Album Black Sabbath (1970) jadi tonggak lahirnya musik heavy metal, disusul album Paranoid dengan lagu-lagu ikonik seperti “Iron Man” dan “War Pigs”.

Namun kesuksesan itu juga membawa sisi kelam. Ketergantungan pada alkohol dan narkoba membuatnya dikeluarkan dari Black Sabbath tahun 1979. Di masa terpuruk itu, Sharon Arden putri manajer Black Sabbath datang sebagai penyelamat. Sharon menjadi manajer sekaligus istrinya, dan membantunya bangkit kembali.

Ozzy kembali ke dunia musik lewat album solo Blizzard of Ozz (1980) bersama gitaris Randy Rhoads, melahirkan lagu seperti “Crazy Train” dan “Mr. Crowley”. Aksi panggungnya yang ekstrem, seperti menggigit kepala kelelawar hidup di atas panggung pada 1982, makin memperkuat mitos kegilaannya.

Di awal 2000-an, Ozzy melebarkan eksistensinya lewat reality show The Osbournes, yang menampilkan kehidupannya bersama Sharon dan anak-anak mereka: Aimee, Kelly, dan Jack. Tayangan ini membuka sisi baru dirinya dari pangeran kegelapan menjadi sosok ayah eksentrik yang dicintai publik.

Baca juga: Berikut 5 Lagu The Smiths yang Wajib Didengar dan Paling Nancep di Hati

Kini, dengan kepergiannya, Ozzy meninggalkan warisan yang tak ternilai. Dari lorong gelap Birmingham hingga panggung megah dunia, ia membuktikan bahwa dari kegelapan pun bisa lahir cahaya.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *