News  

Cerita Bumil dan Si Kembar yang Selamat dari Longsor Nganjuk

Longsor di Nganjuk

Milenianews.com, Nganjuk – Material longsor berupa tanah bercampur air menenggelamkan tubuh Yuli, perempuan yang sedang hamil. Sakit di sekujur tubuh juga ia rasakan.

Musibah yang menimpanya itu, saat longsor terjadi di Desa Ngetos, Kabupaten Kediri Jawa Timur, Minggu (14/2) silam.

Saat itu ia sedang istirahat bersama anak sulungnya di ruangan belakang rumahnya. Hujan sudah turun sejak siang. Ia pun tak mau keluar rumah karena tengah hamil tua juga.

Baca Juga : Harapan Mendapat Air Bersih Datang Setelah Bencana

Bertahun-tahun sudah keluarga Yuli mendiami rumah tersebut. Tak pernah terpikirkan akan terjadi musibah seperti ini.

Selama ini, keluarga Yuli merasa nyaman tinggal disana, terlebih banyak juga keluarga membuat ia lebih tenang.

Namun, hujan deras kali ini rupanya beda. Hujan deras membawa bencana tanah longsor, menyapu rumah yang ia tinggali dengan keluarga. Bahkan, nyawanya pun hampir tak selamat.

Bagaimana tidak. Tanah bercampur air menutupi tubuhnya hingga dada. Perutnya yang hamil besar pun, sebisa mungkin dijaga dari reruntuhan material tanah longsor. Sementara, ia pun tidak tahu bagaimana nasib anaknya.

“Saat itu cepat sekali kejadiannya, tahu-tahu longsor,” katanya sambil menahan sakit, Selasa (16/2).

Hartini, 30, adik Yuli, menyambung kisah malam nahas itu mengatakan beruntung nyawa saudaranya bisa selamat. Anak pertamanya pun juga selamat. Saat kejadian tersebut, si anak berlindung di bawah meja, hingga luput dari tumpukan tanah longsor itu.

Yuli memang masih merasakan nyeri di tubuhnya. Bagian paha terkena paku dan saat kejadian tubuhnya tertimpa material tanah, ngilu.

Namun, yang membuat senang adalah kandungannya yang sehat yang hampir merenggut nyawanya karena musibah itu. Anggota tubuh Yuli yang sempat terkena paku juga sudah diobati petugas medis. Kini, tinggal pemulihan.

“Dijahit karena tubuhnya kena paku. Alhamdulillah kandungannya juga aman, ini sudah delapan bulan,” ujar Hartini.

Selamatnya si Kembar dari bencana Longsor di Nganjuk namun Ibunya tidak

Nasib beruntung juga dialami si kembar, Jofansa dan Jofinsa. Kembar enam tahun ini saat kejadian sedang bermain di rumah temannya. Ibundanya, Fatim sedang membersihkan rumah karena air meluber masuk. Ya, saat itu hujan deras turun sejak siang hingga malam.

Mbah Yatemi mengatakan, kedua cucunya tinggal dengan dua orang tuanya. Saat kejadian, hanya ada ibu si kembar, Fatim yang di dalam rumah, sedangkan suami Fatim sedang ke luar rumah.

Nahas terjadi tanah longsor, membuat rumah cucunya rata dengan tanah. Hingga kemudian, Fatim hilang.

Yatemi memang tinggal di rumah tak jauh dari rumah cucunya. Namun, rumahnya masih aman dari terjangan tanah longsor. Ia bersyukur kedua cucunya selamat.

Baca Juga : Banjir di Cipinang Melayu, 3 RW Tergenang

Murung wajahnya. Mereka tahu jika ibundanya meninggal. Jenazahnya sudah berhasil ditemukan pada Senin (15/2) silam. Dan sudah dimakamkan di tempat pemakaman desa.

Si kembar juga lebih banyak diam dalam gendongan nenek dan bibinya. Sang ayah juga sedih. Ia langsung memeluk keduanya setelah tiba di tempat pengungsian.(Ahmad Fachrurozi)

Respon (5)

  1. Alhamdulillah selamat, semoga kita semua dijauhkan dari segala macam bala bencana dan kita semua dalam lindungan Allah SWT. Aminn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *