Milenianews.com, Jakarta – Schneider Electric mengumumkan kerja sama dengan 15 politeknik negeri di bawah binaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia pada Rabu (6/12). Kerja sama tersebut bertujuan untuk menerapkan teknologi dalam mendukung transisi energi terdesentralisasi, demi mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) vokasi nasional.
Menandai kerja sama strategis ini, Schneider Electric menyerahkan hibah solusi PIX12 dan RM6 kepada perwakilan politeknik. Di samping itu, penandatanganan Perjanjian Kerja sama tersebut dilakukan oleh Surya Fitri selaku Business Vice President Power Systems Schneider Electric serta direktur dari ke-15 politeknik.
Baca Juga : Bersama Tingkatkan Pendidikan, Sampoerna University Lakukan Tandatangan MoU dengan Jiangxi University
Daftar politeknik yang kerja sama dengan Schneider Electric
- Politeknik Negeri Bandung
- Politeknik Negeri Batam,
- Politeknik Negeri Bali,
- Politeknik Negeri Banjarmasin,
- Politeknik Negeri Bengkalis,
- Politeknik Bosowa,
- Politeknik Negeri Cilacap,
- Politeknik Negeri Jakarta,
- Politeknik Negeri Lhokseumawe,
- Politeknik Negeri Malang,
- Politeknik Negeri Madiun,
- Politeknik Negeri Madura,
- Politeknik Negeri Padang,
- Politeknik Negeri Samarinda,
- Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Dalam Perjanjian ini, Schneider Electric menjadi mitra pendidikan Perguruan Tinggi Vokasi (PTV). Hal ini khususnya bagi politeknik jurusan Elektro, dalam prasarana dan penyelarasan kurikulum berbasis industri pelatihan untuk pendidik. Kemudian juga untuk tenaga kependidikan dan peserta didik, terdapat sertifikasi kompetensi hingga praktik kerja lapangan.
“Komitmen kami tertuang dalam Schneider Sustainability Impact. Kami memiliki target untuk memberikan pelatihan terkait manajemen energi kepada 1 juta orang di seluruh dunia hingga tahun 2025,” ungkap Surya dalam rilis yang diterima tim milenianews.com, Rabu (6/12).
Baca Juga : Acer Bantu Pendidikan Sekolah di Merauke Melalui Jelajah Ilmu
Pelatihan manajemen energi listrik
Pendistribusian listrik yang berkelanjutan secara digital, merupakan solusi PIX12 dan RM6 sebagai bagian dari Schneider Electric. Melalui solusi ini, para peserta didik dapat mempelajari sistem pendistribusian listrik tegangan menengah yang kerap ada pada jaringan kelistrikan di Indonesia.
Kemudian, RM6 merupakan Panel Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB TM) yang memenuhi kebutuhan distribusi hingga 24kV. RM6 merupakan Panel PHB TM dengan insulasi gas yang mengkombinasikan beberapa fungsi untuk memungkinkan koneksi, suplai dan proteksi trafo pada jaringan radial.
Menurut Uuf Brajawidagda sebagai Kemendikbud Ristek, hibah solusi dan penyelarasan kurikulum berbasis industri ini akan sangat membantu para tenaga pendidik dan peserta didik dalam praktik langsung. Selain itu, juga dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi anak bangsa.
Baca Juga : Setelah Menjuarai IBO 2023, Siswa Dapat Beasiswa dari Kemendikbud Ristek
“Kami harap kerja sama ini dapat menginspirasi industri lain untuk berkontribusi dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten” ucap Uuf.
Menargetkan 1500 peserta didik, Schneider Electric juga akan memberikan pelatihan kepada 100 tenaga pendidik dalam kurun waktu dua tahun. Sejak 2018 hingga saat ini, perusahaan telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 450 tenaga pendidik.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.