News  

Santripreneur Indonesia Gandeng Perhutani untuk Inkubasi Bisnis Bagi Masyarakat Sekitar Hutan

Santripreneur Indonesia  menggandeng Perhutani dalam rangka  upaya peningkatan ekonomi melalui inkubasi bisnis bagi masyarakat sekitar hutan di Rembang, Jawa Tengah, Kamis (28/3/2024). (Foto: Dok Santripreneur Indonesia)

Milenianews.com, Rembang– Santripreneur Indonesia kembali menggelar agenda upaya peningkatan ekonomi melalui inkubasi bisnis bagi masyarakat sekitar hutan. Santripreneur menggandeng Perhutani untuk menyukseskan agenda tersebut di Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (28/3/2024).

Peserta nantinya akan mendapatkan materi dasar tentang busines plan, packaging dan digital marketing. Kemudian dilanjutkan pelatihan pembuatan NIB dan pengurusan sertifikat halal gratis. Di sesi akhir peserta akan dibagi menjadi dua kelompok untuk mendapatkan pelatihan pengolahan hasil pertanian jagung dan pembuatan keripik ketela. Hasil produk yang sudah jadi akan dikemas dengan kemasan yang sudah disediakan oleh panitia.

Inkubasi bisnis ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku umkm untuk meningkatkan usaha serta dapat menjadi referensi serta pengetahuan baru bagi pelaku UMKM. Ke depannya hasil produk olahan peserta diharapkan dapat dipasarkan oleh Santripreneur Indonesia ke pasar yang lebih luas.

“Produk olahan jagung memiliki potensi pasar yang besar di luar negeri. Santripreneur cabang luar negeri dapat menjadi jembatan untuk memasarkan produk-produk dari Indonesia,” kata KH. Ahmad Sugeng Utomo (Gus Ut) selaku inisiator dan ketua Dewan Pembina Santripreneur dalam sambutannya.

“Umat Islam harus berani kaya. Bukan untuk cinta dunia,  tapi supaya kita lebih mudah dan nyaman untuk beribadah,” imbuh Gus Ut  dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Muhammad Mahfudz, SH. MH selaku Kepala Perindakop dan UKM Rembang menambahkan bahwa daerah Pamotan, Rembang memiliki potensi yang melimpah untuk menghasilkan jagung.

“Kami akan mendampingi peserta untuk mengurus perijinan seperti PIRT dan Sertifikasi Halal self declare. Semua gratis  dan akan kami dampingi. Packaging dan pemasaran produk juga akan kami dampingi. Jadi monggo terutama yang muda-muda untuk tetap semangat. Potensi ada. Produk ada. Jaringan kita bangun. Harapannya pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan dapat kita dorong bersama,” ucap Mahfudz dalam kata sambutannya.

Baca Juga : Santripreneur Expo dan Business Meeting Awali Kolaborasi Santripreneur Indonesia dan UIN Sunan Kalijaga

Camat  Pamotan menambahkan bahwa di kecamatan ada berbagai macam kegiatan pelatihan yang bisa dimanfaatkan untuk membantu program peningkatan ekonomi namun dengan catatan antar desa dapat berkolaborasi satu sama lain.

Inkubasi Bisnis ini diikuti oleh 30 peserta yang sudah diseleksi oleh panitia. Selain itu kegiatan dilaksanakan di Aula SMK NU Pamotan dimulai pukul 10.00 WIB dan selesai hingga buka puasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *