Milenianews.com, Jakarta – Memperingati Hari Literasi Internasional dan Bulan Gemar Membaca, Sampoerna Academy berkolaborasi dengan Perpustakaan Jakarta menghadirkan Literacy Festival 2022. Festival tersebut hadir untuk menjawab tantangan menciptakan Indonesia Cerdas melalui literasi. Selain itu, juga sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda.
Literasi merupakan landasan dari semua Pendidikan yang harus tertanam sejak dini. Membaca berperan penting dalam perkembangan kognitif dan bahasa pada anak-anak berusia 6-12 tahun. Di umur tersebutlah, merupakan kunci untuk meningkatkan pembelajaran serta perkembangan mereka.
Baca Juga : Sampoerna University Gelar Bright Future Festival 2021, Tumbuhkan Semangat Generasi Muda Indonesia
Tanpa pemahaman yang kuat tentang literasi, anak-anak akan kesulitan menghadapi tantangan di masa depan. Karena literasi dapat membuka lebih banyak pintu peluang ke dunia baru. Juga memperluas pikiran anak-anak, memberi mereka perspektif yang berbeda, dan akhirnya menciptakan individu berpengetahuan luas serta memiliki kompetensi. Sehingga mampu bersaing di masa depan.
Sebagai bukti komitmen memberikan pendidikan kelas dunia di Indonesia, setiap tahunnya Sampoerna Academy menyelenggarakan Literacy Festival sebagai bentuk dalam meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda.
Melalui kolaborasi sinergis Sampoerna Academy dengan Perpustakaan Jakarta, Literacy Festival 2022 kali ini mempersembahkan Peluncuran Buku Elidi and The Ancestor’s Garden. Buku tersebut merupakan kelanjutan dari peluncuran versi e-book tahun lalu serta Sesi Mendongeng bersama Kak Awam Prakoso.
Wulan Septiandari selaku National Principal Sampoerna Academy L’Avenue menjelaskan bahwa, kolaborasi ini dapat menciptakan dampak yang lebih besar untuk menumbuhkan literasi anak.
“Kami percaya bahwa Perpustakaan Jakarta memiliki misi yang sama dengan Sampoerna Academy dalam menumbuhkan literasi di Indonesia. Dengan revitalisasi dan juga koleksi buku yang bagus, kami melihat bahwa kolaborasi ini dapat menciptakan dampak yang lebih besar dalam memperluas dan memperkuat akses literasi untuk anak Indonesia. Untuk itu kami memberikan akses membaca buku Elidi and The Ancestor’s Garden dengan menyediakan 30 eksemplar yang dapat diakses langsung di Perpustakaan Jakarta,” jelas Wulan.
Sementara itu, Drs. Wahyu Haryadi, M.Si selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta menyatakan dukungannya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami berterima kasih sekali kepada Sampoerna Academy karena kolaborasi ini merupakan hal yang sangat kami harapkan untuk meningkatkan literasi anak di Indonesia, khususnya di Jakarta. Di mana sejak revitalisasi tanggal 7 Juli 2022 lalu, kami juga sangat mendukung kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan Jakarta. Semoga kolaborasi dengan Sampoerna Academy bisa berlanjut terus agar kita bisa sama-sama memajukan literasi di Indonesia,” ungkap Wahyu.
Tentang Buku Elidi and The Ancestor’s Garden

Buku Elidi and The Ancestor’s Garden merupakan hasil karya para siswa Sampoerna Academy yang ditulis dalam tiga Bahasa (Indonesia, Inggris dan Mandarin) oleh Cassia Florentine Basuki (Grade 4, SA BSD), Charlie Wijaya Zhang (Grade 10, SA L’Avenue) dan Victoria Elizabeth Franco (Grade 6, SA Medan).
Selain itu, Sampoerna Academy juga mengajak para siswa berkolaborasi dalam membuat ilustrasi buku, yaitu Dylan Geraldo Cayadi (Grade 8 , SA Surabaya PI), Krisi Nohan (Grade 11, SA BSD) dan Hasna Mufidah (Grade 12, SA L’Avenue).
Baca Juga : Terinspirasi Dari Elang Jawa Indonesia, Sampoerna Schools System Luncurkan Maskot dan Logo Baru
Sebagai pelopor STEAM di Indonesia yang mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan di berbagai disiplin ilmu, para siswa juga turut menerapkan kompetensi 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character) dalam pembuatan buku ini.
“Dimulai dari menciptakan cerita melalui kolaborasi dari berbagai kelas dan kampus untuk memasukkan imajinasi mereka ke dalam karya seni yang sebenarnya. Kemudian keterampilan komunikasi mereka semakin meningkat karena didorong untuk berpikir kritis selama proses ini. Pada akhirnya, karya dan nilai-nilai cerita dari buku ini dapat mengembangkan karakter dan kepribadian mereka,” tutup Wulan.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.