Milenianews.com, Wonosobo— Ada sekitar 200 tanaman penghasil minyak atsiri di dunia. Di Indonesia ada lebih dari 50 tanaman penghasil minyak atsiri.
Indonesia adalah salah satu negara penghasil dan pengekspor minyak atsiri terbesar di dunia. Saat ini Indonesia merupakan pengekspor minyak nilam nomor 1 di dunia, pengekspor minyak daun cengkeh nomor 2 di dunia, dan pengekspor minyak sereh wangi nomor 3 di dunia.
Minyak atsiri adalah minyak hasil ekstraksi dari bagian tumbuhan (daun, batang, biji, bunga, akar) yang menghasilkan aroma. Tanaman yang dapat diolah menjadi minyak atsiri antara lain nilam, mawar, sereh wangi, melati, pala, kenanga, akar wangi, kayu putih, cengkeh, lain-lain. Minyak atsiri bisa diolah menjadi parfum, kosmetika, obat/farmasi, minyak aromatik, essensial oil, dan lain-lain.

Di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ada salah seorang pemuda yang aktif merintis dan mengembangkan usaha bisnis minyak atsiri. Namanya Ridwan Alfir Risafat. Pemuda berusia 25 tahun itu memulai usahanya sejak tahun 2020.
Salah satu yang sudah dia kembangkan adalah minyak sereh wangi. Untuk bahan bakunya ia bekerja sama dengan salah seorang petani di Wonosobo, mengembangkan kebun sereh wangi seluas 3 ha. Minyak sereh wangi yang dihasilkan digunakan untuk aromaterapi.
Selain itu, minyak sereh wangi tersebut juga digunakan untuk pestisida organik yang dangat efektif untuk mengusir hama.
“Petani senang menggunakan pestisida yang terbuat dari minyak sereh wangi. Karena selain mampu menolak dan mengusir hama, wanginya pun menyenangkan bagi petani. Sekaligus menghemat penggunaan dosis pestisida dan interval penyemprotan, ” kata Risafat, Senin (25/8/2025).

Selain itu, Risafat juga mengembangkan kebun nilam seluas 3.000 m2.
Ia juga menyuling minyak kayu putih dan biji pala untuk bahan baku minyak aroma terapi.
Risafat juga menanam tanaman koleksi seperti rosemeri, lavender, mawar bulgari, mint, balmint, dan cocomint. “Tanaman koleksi tersebut untuk stok bibit dan riset,” kata Risafat yang merupakan alumni Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo.

Mencari Mitra
Setelah merintis dan melakukan riset minyak atsiri selama hampir lima tahun, Risafat mengaku sudah waktunya untuk mengembangkan bisnis minyak atsirinya menjadi industri.
Untuk itu, ia siap bermitra dengan investor yang mau bekerja sama mengembangkan bisnis minyak atsiri. “Saya mencari mitra untuk mengembangkan bisnis yang berbasis minyak atsiri secara komersial dengan mendirikan pabrik dan penjualan secara masif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam hal ini, mitra bertindak sebagai investor sekaligus menangani marketing. Sementara Risafat fokus pada produksi dan mengembangkan riset.
Ia mengemukakan, peluang pasar produk berbasis minyak atsiri sangat besar. Misalnya, minyak aromatik dan pestisida. “Karena itu, untuk tahap awal kerja sama kemitraan itu, saya ingin mendirikan pabrik industri skin care dan pestisida yang berbasis minyak atsiri. Baru kemudian mengembangkan produk-produk lainnya yang juga berbasis minyak atsiri,” kata Risafat. ***
Keterangan foto:
Mesin penyuling minyak atsiri milik Ridwan Alfir Risapat.
Pohon sereh wangi, salah satu tanaman yang menghasilkan minyak atsiri.
Minyak atsiri, Ridwan Alfir Risafat, Pemuda Kreatif dari Wonosobo,