Milenianews.com, Massachusetts – Hampir 70 veteran perang Amerika Serikat meninggal akibat virus Corona (Covid-19) di sebuah panti jompo di Massachusetts. Otoritas setempat berusaha mencari tahu mengapa Covid-19 bisa menyebar begitu cepat di panti jompo tersebut.
Tim investigasi akan menyelidiki apakah para veteran di panti jompo Holyoke Soldier’s Home mendapat perawatan memadai. Sementara jaksa di Massachusetts akan memutuskan apakah kasus ini sebaiknya dibawa ke ranah hukum atau tidak.
Baca Juga : Ketakutan akan Corona Merosot, IHSG Naik 37 Poin
“Situasinya sangat menyedihkan,” ucap Edward Lapointe, seorang warga yang menempatkan ayah mertuanya di panti jompo tersebut.
“Para veteran ini tidak pernah mendapat kesempatan (untuk bertahan hidup),” sambungnya, dikutip dari The National, Rabu 29 April 2020.
Menurut keterangan otoritas Massachusetts, total 68 penghuni Holyoke Soldier’s Home mengembuskan napas terakhir akibat Covid-19. Terdapat satu penghuni lainnya yang juga meninggal, namun belum dapat dipastikan apakah karena covid-19 atau ada penyebab lain.
82 veteran dinyatakan positif Covid-19
Sementara 82 veteran lainnya dan juga 81 karyawan di panti jompo tersebut telah dinyatakan positif Covid-19.
Pihak pengurus panti jompo membantah tidak atau kurang memperhatikan kesehatan para veteran. Ia menuduh otoritas Massachusetts sembarangan menuduh adanya penelantaran di Holyoke Soldier’s Home.
Bennett Walsh, kepala pengurus Holyoke Soldier’s Home, mengaku telah menginformasikan otoritas setempat secara dini mengenai penyebaran Covid-19 di kalangan veteran.
Kematian akibat Corona di AS mencapai 1 juta jiwa lebih
Joan Miller, salah satu perawat di Holyoke Soldier’s Home, mengatakan bahwa situasi semakin diperparah karena jumlah staf di tempatnya bekerja jauh dari kata cukup. “Kami tidak tahu siapa-siapa saja yang positif dan siapa yang tidak,” sebut Miller.
Baca Juga : Viral! Video Cewek Bule pake Masker dengan Celana Dalamnya di Supermarket
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, total kasus Covid-19 di AS telah melampaui 1 juta dengan 58 ribu lebih kematian dan 115.936 pasien sembuh.(afr)
