Milenianews.com, Jakarta– Jawa Timur selama ini menjadi salah satu episentrum pertumbuhan industri nasional. Di balik geliat industri tersebut, dua kawasan strategis nasional yang dikelola oleh PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menjadi motor penggeraknya, yakni SIER Rungkut di Surabaya dan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan.
“Kedua kawasan ini tidak hanya menopang rantai pasok industri di Jawa Timur, tetapi juga menjadi bagian penting dalam mendorong pemerataan ekonomi, ekspansi usaha, dan daya saing ekspor Indonesia,” kata Ahli Pengembangan Bisnis Perindustrian, B.A. Hadisantoso dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Senin (11/8/2025).
Didirikan pada tahun 1974, SIER Rungkut adalah kawasan industri BUMN yang berkembang di tengah Kota Surabaya dengan luas ±330 hektare. Kawasan ini dihuni oleh lebih dari 500 perusahaan dari berbagai sektor, seperti makanan dan minuman, kimia, farmasi, dan logam ringan.
Keunggulan utama SIER Rungkut terletak pada lokasinya yang strategis, hanya belasan kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Internasional Juanda. Fasilitas pengolahan limbah (IPAL), pasokan listrik dan gas 24 jam, serta konektivitas jalan tol menjadi daya tarik utama bagi investor dalam dan luar negeri.
Namun demikian, kata B.A. Hadisantoso, seiring pertumbuhan kota, SIER kini menghadapi tantangan keterbatasan lahan untuk ekspansi. “Biaya lahan dan operasional yang semakin tinggi juga menjadi perhatian bagi pelaku industri menengah ke bawah,” ujarnya.
PIER Pasuruan : Kawasan Masa Depan Industri Jawa Timur
Sementara itu, sebagai upaya perluasan kawasan industri ke luar kota, PIER di Rembang, Kabupaten Pasuruan, hadir dengan area seluas ±600 hektare. Dengan harga lahan yang jauh lebih kompetitif (sekitar Rp1–2 juta/m²), PIER menjadi solusi ideal bagi industri skala besar, pusat logistik, dan manufaktur berbasis agrikultur maupun kimia.
Saat ini, lebih dari 120 perusahaan telah beroperasi di PIER, mencakup sektor agribisnis, pupuk, tekstil, serta logam berat. PIER juga didukung konektivitas Tol Trans-Jawa dan pelabuhan Probolinggo yang kian aktif dalam logistik kawasan timur.
“Namun, tantangan masih ada. Brand awareness PIER sebagai kawasan industri nasional masih perlu diperkuat, terutama di mata investor global. Selain itu, konektivitas kereta barang dan efisiensi distribusi masih perlu ditingkatkan,” kata Hadisantoso yang berpengalaman Oracle ASEAN, Citibank QC, OCBC Wealth Management, Jababeka Hospitality dan lainnya.
Analis industri mencatat, SIER Rungkut adalah simbol efisiensi dan kemapanan, sementara PIER Pasuruan adalah simbol ekspansi dan masa depan. Keduanya harus dikelola secara sinergis, bukan bersaing. Pemerintah pusat, Pemprov Jawa Timur, dan BUMN terkait seperti PT Danareksa serta Pelindo perlu mendorong pengembangan terintegrasi antar kawasan industri.Strategi klasterisasi berbasis sektor unggulan—misalnya PIER sebagai pusat industri pupuk–pangan dan logistik agribisnis nasional—bisa menjadi kunci penguatan daya saing ekspor.
Hadisantoso memberikan rekomendasi pembangunan PIER dari infrastruktur ke digitalisasi dengan langkah konkret sebagai berikut :
- Percepat konektivitas logistik PIER dengan pelabuhan dan jalur kereta barang.
- Digitalisasi layanan perizinan dan one stop service untuk efisiensi waktu investasi.
- Kembangkan kawasan hijau dan IPAL terpadu untuk industri berkelanjutan.
- Bangun citra global PIER sebagai kawasan industri ekspor yang ramah lingkungan.
- Dorong pengembangan kawasan industri berbasis digital (smart industrial estate) di kedua lokasi.
Hadisantoso menegaskan, PIER dan SIER adalah wajah berbeda dari satu semangat: membangun industri nasional yang tangguh dan kompetitif. Dengan strategi pengelolaan yang tepat, keduanya akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Indonesia dalam jangka panjang.
“Jawa Timur punya kekuatan industri yang luar biasa dan tentunya pasar kawasan Timur Indonesia. Saatnya dua kawasan ini didorong menjadi mesin sinkronisasi atas 29 kawasan industri lainnya menuju First World ekonomi untuk Indonesia,” kata Hadisantoso.