Milenianews.com, Jakarta – Pemanfaatan energi surya akan mulai diterapkan ke sektor Perikanan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk lemari pendingin hasil laut di sektor perikanan.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) Kementerian ESDM, Harris Yahya mengatakan, PLTS Cold Storage menjadi solusi penghematan dari pemanfaatan EBT.
Baca Juga : PLN Berikan Kompensasi 20 Persen untuk Tagihan Listrik per Agustus
“Kami sedang berproses untuk membuat pilot project dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendukung PLTS cold storage di KKP yang selama ini masih mengandalkan PLN. Ada peluang untuk bisa melakukan penghematan dari pemanfaatan EBT,” katanya ikutip Antara, di Jakarta, Rabu (17/6).
Pemanfaatan Panel Surya Atap banyak digunakan masyarakat

Selain itu, jelasnya, pihaknya juga sedang menyusun program pengembangan klaster ekonomi maritim. Upaya tersebut dimulai dengan melakukan identifikasi potensi pengembangan EBT sampai pembahasan bentuk usaha penyediaan tenaga listrik.
Targetnya, akan selesai pada Agustus 2020 mendatang. Cold Storage menjadi sesuatu yang paling potensial yang digarap dengan memanfaatkan energi surya.
Baru ada 6 perusahaan yang punya Cold Storage dengan kapasitas 3.859 ton dengan kebutuhan setrum listrik sebesar 1.721 kVA. Harapannya, manfaat EBT ini bisa meningkatkan kesejahteraan dan akses listrik kepada masyarakat.
Potensi lain yang bisa dikembangkan dalam skala mikro adalah PLTS Atap. Kondisi ini semakin dipermudah dengan kemudahan mekanisme yang diberikan oleh pemerintah dalam membangun pembangkit tersebut.
Baca Juga : Kemristek Loloskan 17 Proposal Ide untuk Penanganan Covid-19
“Di Indonesia mekanismenya sangat sederhana. Hanya memasang meteran Solar PV Rooftop, ada meteran ekspor-impor, selisih ekspor impor itulah yang dibayar oleh pelanggan,” ungkap Harris.
Pengembangan tersebut, juga dilihat dari minat masyarakat terhadap PLTS Atap, yang selalu mengalami pertumbuhan secara signifikan. Menurut data ESDM, sampai akhir tahun 2019 ada lebih dari 900 dari 1.673 pelanggan pasang baru PLTS Atap. Mengikuti peraturan yang diterbitkan pada Desember 2018. (Ikok)