News  

Mitos! Para Pejabat dan Pengusaha yang Mengunjungi Dusun Ngaglik akan Buruk Nasibnya

Mitos Desa Ngaglik di Rembang

Milenianews.com, Rembang – Mitos pejabat dan pengusaha yang tak berani masuk ke Dusun Ngaglik yang terletak di Desa Kedungasem, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah kembali mencuat.

Hal ini karena siapapun pejabat dan pengusaha yang masuk di Dusun Ngaglik akan hilang jabatannya dan buruk nasibnya.

Sejarah terkait mitos Dusun Ngaglik, sebetulnnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda sebelum Indonesia merdeka. Kisah dibalik mitos ini pun masih menjadi misteri. Meskipun ada yang benar terjadi dan ada pula yang menganggapnya isu belaka.

Baca Juga : Ikon Cagar Budaya di Lasem yang Terancam Hilang

Dusun Ngaglik tidak Mendapat Perhatian Pemerintah

Anak-anak Desa Ngaglik sedang bermain
Foto : Suana sepi di Dusun Ngaglik, Rembang. Terlihat dua orang anak yang sedang bermain di pekarangan rumah mereka/milenianews.

Nasib Dusun Ngaglik sampai sekarang masih tetap sama, tidak mendapat pelayanan sama seperti Dusun lainnya di Desa Kedungasem dan Kecamatan Sumber.

Tak hanya pejabat dan pengusaha dari luar desa yang tak berani berkunjung ke Dusun Ngaglik, warga asli desa Kedungasem dan desa tetangga pun turut mempercayai mitos tersebut. Sehingga beberapa warga desa Kedungasem yang mempunyai jabatan juga tak berani untuk berkunjung ke Dusun Ngaglik.

Tim Milenianews.com melakukan perjalanan ke Dusun Ngaglik. Beberapa warga Dusun Ngaglik terlihat sedang melakukan aktivitasnya seperti biasa. Di Dusun Ngaglik sendiri hanya dihuni sebanyak 103 jiwa dan 40 Kartu Keluarga (KK). Mayoritas warganya adalah petani.

Sukarjan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kedungasem menceritakan, menurut cerita salah satu warga, suatu hari ada seorang tamu datang dari luar kota dan ingin berkunjung ke salah satu rumah warga dusun Ngaglik, sebut saja “Mbah J”.

Pihak tamu menjawab, terkait kedatanganya ingin mengucapkan terima kasih karena telah menolong keluarganya yang sakit, namun sesampai di dusun Ngaglik inisial “Mbah J” tidak ada, yang di jumpai sesuai alamat berupa semak-semak ilalang. “Jadi sampai sekarang misteri tersebut masih jadi teka-teki,” katanya, Minggu (9/2).

Dari informasi tersebut, dampak secara sosial sangat terasa dan merugikan bagi warga dusun Ngaglik sendiri. Dengan beredarnya mitos-mitos yang sudah terlalu di yakini oleh beberapa pihak, sampai sekarang Dusun ngaglik masih terkesan menakutkan untuk masyarakat yang ingin berkunjung.

“Sebetulnya belum pernah terjadi, suatu contoh ada pejabat yang berkunjung kesini kemudian pangkatnya di copot. Habis berkunjung kesini lalu pangkatnya naik itu justru ada,” ungkap Sukarjan.

Ia menambahkan, mengenai tugas bidan desa, yaitu memberikan pelayanan terkait pemantauan bayi baru lahir.

Namun sampai saat ini belum ada bayi yang dikunjungi oleh Bidan desa yang bertugas di Kecamatan Sumber. Salah satu alasan terkait Bidan Desa tidak berani masuk karena mitos tersebut. Takut jika jabatannya copot.

“Tak hanya bidan dan pejabat yang tak berani datang kesini, tukang kayu juga ikut-ikutan tak berani masuk di dusun Ngaglik saat ada garapan mas,” bebernya.

Cerita tersebut Hanyalah Mitos

Anak-anak Desa Ngaglik sedang bermain
Foto : Tampak warga Dusun Ngaglik asyik bermain bersama sang buah hati, seperti tak tampak kesan misterius di dusun Ngaglik/milenianews.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Kedungasem Zulianah mengaku pihaknya sudah melaporkan terkait keluh kesah warga Dusun Ngaglik dari tahun ke tahun dalam kegiatan ‘Dinamika Pembangunan’ di Pendopo Kecamatan Sumber tahun 2019 lalu.

Sesuai arahan dari Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam agenda kegiatan Dinamika Pembangunan di pendopo Kecamatan Sumber tahun 2019 lalu, Kepala Desa Kedungasem beserta perangkatnya sudah berkunjung ke Dusun Ngaglik, nyatanya tidak terjadi masalah apa-apa.

“Saya beserta perangkat Desa Kedungasem sudah melakukan kunjungan ke Dusun Ngaglik mas, itu hanya sebuah mitos yang terlalu diyakini oleh beberapa pihak saja, nyatanya saya beserta perangkat desa tidak terjadi apa-apa setelah berkunjung kesana,” jelasnya.

Ia pun berharap Desa Kedungasem khususnya Dusun Ngaglik, mendapatkan pelayanan yang sama seperti di desa lainnya.

Baca Juga : Harga Garam Rakyat Anjlok, Petani Garam Merugi

“Semoga mitos – mitos yang sudah beredar di masyarakat segera terkuak, sehingga dusun Ngaglik tak terkesan menakutkan lagi.”

“Yang terpenting bidan desa mau mengurus bayi di dusun Ngaglik, sampai saat ini belum ada bidan desa yang mau masuk. karena yang dibutuhkan hanya bidan desa saja di dusun itu,” pungkasnya. (Minan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *