Milenianews.com, Jakarta – Belum lama ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, melarang rakyat untuk berbisnis baju bekas impor (thrifting). Larangan tersebut menuai komentar dari rakyat karena bisnis tersebut sudah banyak dan lama.
Bahkan, salah satu pemilik akun Facebook bernama Arjuna Winata, mengunggah video singkat dengan menantang Mendag untuk menghitung berapa pakaian dan sepatu milikinya yang buatan lokal. Bahkan, ia mengucapkan selamat kepada Mendag yang sudah mengecilkan usaha rakyat.
Baca juga : Kemendag Batasi Pembelian Minyak Goreng Minyakita
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak Menteri Zulkifli Hasan, Pak Menteri Perdagangan atas prestasi bapak yang sudah mengecilkan usaha rakyat. Yang katanya gara-gara barang seken (second- bekas) ini telah menghambat perekonomian lokal atau produk lokal,” imbuh Arjuna, Senin (20/3).
“Saya mau tanya sama bapak, emm coba bapak hitung-hitung harta bapak atau pakaian dan sepatu bapak, berapa pasang sepatu bapak yang buatan lokal?,” lanjutnya mempertanyakan Mendag.
Hilangnya bisnis thrifting berpeluang jadikan APH semena-mena
Arjuna juga menuturkan bahwa Mendag Zulkifli hanya ingin membakar sepatu seken. Ia mempersilakan Mendag datang ke Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara.
“Datang bapak ke Tanjungbalai, saya orang Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara. Nggak usah main bakar-bakar di sana pak, di sini gudangnya pak,” tuturnya sembari menunjukkan gudang pakaian bekas.
“Itu pak tempat pembongkaran bal. Kalau emang bener bapak mau ditegaskan pak, tetapi jangan nantinya abu-abu,” sambungnya.
Arjuna juga menyebutkan, jangan nantinya membuat peluang teman-teman APH (Aparat Penegak Hukum) menjadi nakal. Dia juga meminta Zulkifli untuk memikirkan kembali.
“Ini saya sampaikan ke bapak ya, gara-gara riak sepatu seken dari luar negeri, maka sepatu buatan Tangerang itu meningkat penjualannya pak. Nah coba bapak cek dahulu, kan bapak tinggal di Jakarta kan?,” ujarnya.
Baca juga : Warning! Mendag Akan Tindak Thrifting, Mengganggu Industri Dalam Negeri
Dalam upaya penentasannya ini, Mendag mengakui masih ada kendala karena pintu masuknya banyak sekali. Tidak hanya di Pulau Jawa, tapi banyak juga di Sumatra dan Sulawesi. Sehingga memerlukan kerja sama dengan masyarakat yang baik.
“Jadi jika ada informasi keberadaan masuknya baju bekas impor, segera laporkan Mendag dan kami sita dan musnahkan,” tegas Zulkifli di Bandung mengutip dari TVOneNews.com, Senin (13/3).
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.