Milenianews.com, Tangerang – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap isu sosial yang dekat dengan dunia anak-anak. Lewat program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), sekelompok mahasiswa turun langsung ke SD Islam Mekar Jaya pada 25 November 2025 untuk menggelar sosialisasi bertema “Sekolah Bebas Bullying Melalui Budaya Bebas Berpendapat”. Program ini bukan sekadar tugas mata kuliah, tapi jadi ruang nyata bagi mahasiswa untuk berbagi hal penting yang bisa bikin lingkungan sekolah lebih aman dan nyaman buat para siswa.
Kegiatan ini dipimpin oleh Alivia Fakhzaniatus Sadida sebagai ketua kelompok, bersama para anggota yang terdiri dari Sindi Maelani, Aisyah Ditta Fitrinandasari Taufik, Putri Indriani, Khoirunisa, dan Ira Sapfitri. Dengan bimbingan dosen mata kuliah PKN, mereka merancang sesi edukatif yang fun, dekat dengan dunia anak, dan tetap membawa pesan kuat soal pentingnya keberanian untuk bersuara dan menolak tindakan bullying.
Baca juga: Mahasiswa Sastra Inggris UBSI Gelar PKM “English is Fun” di SDN 12 Pondok Labu

Sesi interaktif mengajak siswa berani bersuara
Sejak sesi dimulai, suasana kelas langsung cair. Anak-anak diajak mengenal apa itu bullying lewat obrolan santai yang dibalut cerita sehari-hari, sehingga mereka mudah memahami bahwa bullying bukan cuma tentang kekerasan fisik, tetapi juga ucapan dan tindakan kecil yang bisa menyakiti perasaan teman. Para mahasiswa menyampaikan semuanya dengan gaya yang ringan, jauh dari kesan menggurui, lengkap dengan contoh situasi yang gampang dipahami.
Bagian paling seru muncul ketika anak-anak diajak latihan simulasi menghadapi bullying. Mereka diminta membayangkan beberapa situasi dan memberikan pendapat tentang apa yang harus dilakukan. Dari sini, anak-anak belajar bukan hanya soal keberanian membela diri, tapi juga keberanian membantu temannya yang jadi korban. Kepercayaan diri mereka terlihat meningkat seiring sesi berjalan, apalagi ketika beberapa siswa mulai berani berbagi cerita pribadi tentang hal-hal yang pernah mereka alami atau lihat.
Selain membahas bullying, para mahasiswa juga mengajak siswa untuk lebih percaya diri saat menyampaikan ide atau perasaan. Mereka menekankan bahwa setiap anak punya suara yang penting, dan berpendapat bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan keberanian menjadi benang merah dari seluruh kegiatan hari itu. Respons siswa cukup positif; mereka tampak antusias, saling menyimak, dan semakin terbuka ketika tahu bahwa pendapat mereka dihargai.

Mendorong lingkungan sekolah yang lebih aman
Ketua kelompok, Alivia Fakhzaniatus Sadida, berharap kegiatan ini bisa memberikan pengaruh yang lebih luas daripada sekadar satu sesi sosialisasi. Ia menegaskan bahwa tujuan utama PKM ini adalah menanamkan rasa aman dan keberanian dalam diri anak-anak. “Kami ingin mereka merasa aman, didengar, dan dihargai. Dengan memahami apa itu bullying dan bagaimana bersikap, mereka bisa tumbuh jadi pribadi yang berani dan peduli. Harapan kami, ilmu yang mereka dapat hari ini bisa menular ke teman-temannya dan membentuk lingkungan sekolah yang lebih positif,” ujarnya.
Baca juga: Cyber University Dorong Mahasiswa Ubah “Ide Gila” Jadi Prestasi Nyata Lewat PKM & P2MW
Kegiatan PKM ini jadi bukti nyata bahwa edukasi anti-bullying bisa dikemas secara menyenangkan tanpa menghilangkan maknanya. Anak-anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman yang bisa mereka ingat dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Para mahasiswa UBSI sukses membawa energi positif ke dalam kelas, sekaligus menginspirasi para siswa untuk lebih berani bersuara dan saling menjaga. Jika kegiatan seperti ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin budaya bebas bullying bisa semakin kuat di sekolah-sekolah, dan anak-anak tumbuh dengan rasa aman yang mereka butuhkan.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













