Milenianews.com, Beirut – Ibu kota Lebanon, Beirut, dihantam ledakan besar yang menyebabkan setidaknya 73 orang meninggal dan lebih dari 3.000 orang terluka, Selasa (4/8). Ledakan tersebut terekam sangat besar yang berasal dari 2.750 ton amonium nitrat.
Perdana Menteri Lebanon mengatakan, belum tau siapa pelakunya.”Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat,” kata perdana menteri dalam akun Twitter resminya.
Baca Juga : Ledakan Bom Bunuh Diri Pada Acara Maulid Tewaskan Puluhan Orang
Awalnya ledakan pertama terjadi menyebabkan kupalan asap tebal menjunjung tinggi ke langit. Tiba-tiba ledakan kedua muncul sangat besar dan meluluh lantahkan kota Beirut.
“Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga.” Rumah sakit disana pun dilaporkan BBC News kewalahan dan banyak gedung yang hancur.
Kota Beirut menjadi hitam dan sangat gelap saat malam hari setelah ledakan terjadi

Beruntung para WNI yang sedang berada di Beirut, tidak ada yang menjadi korban. Seorang mahasiswa, Fitrah Alif melalui akun Twitternya menulis, “65 mahasiswa terpantau aman lagi pada rebahan di kasur asrama masing-masing.”
“Masjid Muhammad al-Amin yang merupakan masjid negara (Masjid Istiqlalnya Lebanon) terkena dampak yang cukup dahsyat,” tulis Fitrah dalam cuitannya.
Baca Juga : Bom Rakitan Taliban Meledak di Afghanistan, Puluhan Anak Madrasah Terluka
Suasana setelah ledakan benar-benar membuat Beirut berantakan. Jalanan penuh dengan kaca, mobil ambulans sulit melewatinya karena banyak bongkahan batu, semen, dari rumah-rumah yang ambruk. Suasana kota pun tampak menghitam.
Tak hanya itu, saat malam seluruh kota menjadi gelap, warga sulit untuk berjalan serta banyak orang yang berlumuran darah yang menjadi korban ledakan. (Rifqi Firdaus)








