Milenianews.com, Beirut – Setelah ledakan terjadi di Ibu kota Lebanon, Beirut, Selasa (4/8) Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab menetapkan sebagai hari berkabung nasional. Korban tewas dilaporkan sebanyak 73 orang dengan ribuan orang luka-luka.
Pertemuan Dewan Pertahanan Nasional yang dipimpin Presiden Michael Aoun mengusulkan pemerintah menerapkan “Kondisi darurat dua minggu” di Beirut, dalam pertemuan kabinet pada Rabu (5/8). Gerakan Hezbulloh Lebanon pun menyerukan kesatuan nasional menyusul ledakan yang menjadi tragedi besar nasional itu.
Baca Juga : Berkabung, Ledakan Hebat terjadi di Ibu kota Lebanon, Beirut
“Tragedi dan kerusakan yang belum pernah kita saksikan sebelumnya…memerlukan solidaritas dan kesatuan dari seluruh rakyat Lebanon, berbagai pelaku politik,” kata Hezbollah dikutip BBC News.
Menurut Sebastian Usher, seorang analis Timur Tengah BBC mengatakan, ledakan ini mengingatkan atas kejadian bom yang menewaskan anggota parlemen dan mantan perdana menteri Rafik Hariri, 2005 silam. Pasalnya, ledakan yang disebabkan 2.750 ton amonium nitrat ini, belum diketahui siapa penyebabnya. (Rifqi Firdaus)








