Milenianews.com, Jakarta – Kabar baik datang dari Korea Selatan, setelah hampir satu dekade mengalami penurunan angka kelahiran, negara ini akhirnya mencatat kenaikan sebesar 3% dalam periode Januari-November 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menjadi titik cerah bagi pemerintah dalam menghadapi krisis demografi yang berkepanjangan.
Baca juga: Respon Presiden Prabowo Atas Darurat Militer Korea Selatan
Namun, perjuangan masih panjang, terutama di wilayah dengan tingkat depopulasi tertinggi seperti Provinsi Jeolla Selatan. Sebagai langkah strategis, pemerintah daerah setempat mengeluarkan kebijakan tunjangan kelahiran yang menarik bagi para orang tua baru.
Tunjangan Fantastis Hingga Rp 484 Juta per Anak
Dilansir dari Korea Herald, pemerintah Jeolla Selatan menawarkan tunjangan besar bagi anak-anak yang lahir dan dibesarkan di provinsi tersebut. Total tunjangan yang bisa diperoleh orang tua mencapai 43,2 juta won (sekitar Rp484 juta) per anak hingga usia 19 tahun.
Setiap bulan, keluarga akan menerima 200 ribu won (setara Rp2,2 juta) yang terdiri dari 100 ribu won tunai dari pemerintah provinsi serta 100 ribu won tambahan dari pemerintah kota atau kabupaten, yang dapat berupa uang tunai atau sertifikat hadiah lokal.
Provinsi di Korea Selatan, Jeolla Selatan Berjuang Melawan Krisis Depopulasi Angka Kelahiran
Jeolla Selatan merupakan daerah yang menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan jumlah penduduknya. Dengan indeks risiko depopulasi regional sebesar 0,329 terendah di Korea Selatan, provinsi ini menjadi prioritas dalam kebijakan peningkatan populasi.
Salah satu penyebab utama menurunnya populasi adalah semakin sedikitnya pasangan muda yang memilih untuk menikah dan memiliki anak, terutama karena tingginya biaya hidup dan keterbatasan akses terhadap fasilitas anak. Dengan adanya tunjangan kelahiran ini, diharapkan lebih banyak keluarga akan memilih untuk menetap di Jeolla Selatan dan membangun kehidupan mereka di sana.
Selain itu, pemerintah setempat juga berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan agar semakin menarik bagi keluarga muda. Program subsidi rumah serta berbagai insentif lainnya tengah dipertimbangkan guna menciptakan lingkungan yang lebih ramah keluarga.
Syarat dan Dampak Kebijakan
Agar memenuhi syarat, setidaknya salah satu orang tua harus mendaftarkan kelahiran anak di Jeolla Selatan dan tetap tinggal di sana selama periode pemberian tunjangan. Jika mereka pindah sebelum anak berusia 19 tahun, maka tunjangan akan dihentikan.
Kim Myung-shin, Direktur Biro Kependudukan Jeolla Selatan, menyatakan bahwa target mereka adalah meningkatkan angka kelahiran hingga 1,5 pada tahun 2030. “Kami ingin menciptakan masyarakat di mana membesarkan anak bukan hanya menjadi beban pribadi, tetapi juga didukung bersama oleh masyarakat dan pemerintah setempat,” ujarnya.
Dengan kebijakan tunjangan yang besar ini, Jeolla Selatan berharap bisa menarik lebih banyak keluarga muda dan mengubah tren penurunan populasi yang mengkhawatirkan.
Baca juga: 5 Rekomendasi Teh yang Dapat Bakar Lemak Perut Secara Alami
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.