Milenianews.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) hadirkan program Tani Digital guna transformasi pertanian menggunakan pemanfaatan teknologi Internet of Thing (IoT) pada Rabu (5/11).
Menteri Komdigi, Meutya Hafid tegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi yang disampaikan di Kabupaten Sragen dalam gelaran Panen Tani Digital pada Rabu (5/11).
Baca juga: Inovasi PaLaBek Resmi Diluncurkan, Dorong Kesejahteraan dan Regenerasi Pertanian
“Teknologi itu tidak hanya mengawang, tapi harus membumi. Internet of Thing dan Kecerdasan Buatan adalah teknologi baru yang harus kita manfaatkan agar bisa berdampak langsung,” tuturnya melalui siaran pers yang diunggah pada Rabu (5/11).
IoT Tingkatkan efisiensi dan Turunkan Biaya
Salah satu alat utama dalam Tani Digital ialah IoT Smart Precision Agriculture System yang merupakan inovasi lokal. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan menekan biaya operasional serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Tadi kita lihat produktivitasnya naik, sementara untuk penggunaan pupuk penurunannya sampai 50 persen, kemudian juga emisi karbon dan polusi air menurun,” ungkapnya.
Program ini merupakan kolaborasi dari Komdigi, Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Sragen bersama mitra penyedia teknologi guna perkuat ketahanan pangan nasional berbasis data.
Teknologi Berdaulat Dukung Prioritas Presiden
“Ini adalah startup lokal. Kalau kita mau mewujudkan kedaulatan pangan teknologinya harus berdaulat. Anak-anak muda ini telah membuktikan bahwa startup lokal bisa betul-betul memberi solusi,” pungkasnya.
Disebutkan, program ini sejalan dengan prioritas pemerintah yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam KTT APEC 2025 di Korea Selatan bahwa teknologi pertanian modern harus dimanfaatkan.
Tri Widodo, seorang petani dari Sragen menjelaskan bahwa terdapat perbedaan penggunaan pupuk yang signifikan. Diungkatkan dirinya menghemat pupuk sebesar 40%
“Saya sebelum pakai alat digital jinawi itu, bu, pupuk per satu hektar 1,05 ton. Setelah pakai alat ini, saya menggunakan pupuk per hektarnya 650 kilogram,” jelasnya.
“Alat digital ini juga saya bisa melihat kesehatan tanahnya, kekurangan zat asam itu bisa kita lihat,” sambungnya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.












