Milenianews.com, Jakarta – Sahdan Arya Maulana, mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta, bikin heboh karena langkah nekatnya memperbaiki jalan rusak sepanjang 100 meter tanpa bantuan pemerintah. Ia, bersama warganya, memilih langsung turun tangan melakukan pengecoran jalan yang sudah lama dikeluhkan warga.
Baca juga: Tren Baru: BlackBerry Jadi Incaran Gen Z untuk Digital Detox
“Dana kita pakai dari kas pengurus RT dan swadaya. Iuran warga nggak kita sentuh, karena itu buat bantuan sosial,” jelas Sahdan.
Tak hanya soal infrastruktur, Sahdan juga menjalankan program sosial dari iuran RT senilai Rp 10.000 per bulan. Uang tersebut dialokasikan untuk santunan warga sakit, bantuan kematian, dan keperluan mendesak lainnya yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
Semua aksi nyata ini dilakukan di RT 07/RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Wilayah tersebut sebelumnya sering mengeluhkan jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Alih-alih menunggu, Sahdan dan pengurus RT memilih menyelesaikan masalah itu dengan sumber daya mereka sendiri.
Sahdan mulai menjabat sebagai Ketua RT sejak April 2025, saat usianya masih 19 tahun. Proyek pengecoran jalan pun dilakukan tak lama setelah ia resmi menjabat. Bahkan, semangat gotong royong yang dibangunnya kini jadi inspirasi banyak pemuda lain di Jakarta Utara dan sekitarnya.
Transparan & modern: gaya baru RT zaman now
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Sahdan Arya Maulana, mahasiswa semester empat jurusan Teknik Industri. Selain Sahdan, warga RT 07/RW 08 juga jadi bagian penting dalam keberhasilan proyek swadaya ini. Mereka ikut gotong royong, menyumbang dana, dan percaya penuh pada gaya kepemimpinan modern ala Gen Z.
“Kita pengin warga tahu dan merasa uang mereka dipakai tepat. RT itu bukan cuma jabatan, tapi amanah,” kata Sahdan yang juga mengidolakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Kisah ini mencuri perhatian karena Sahdan membalikkan stigma terhadap Gen Z. Ia menunjukkan bahwa anak muda bisa ambil peran nyata dalam memimpin dan membangun lingkungan. Ia tidak hanya peka terhadap kebutuhan warga, tapi juga transparan, cepat tanggap, dan penuh semangat kolaborasi.
Aksinya juga membuktikan bahwa inovasi dan integritas bisa berjalan beriringan, bahkan dari skala sekecil RT.
Dapat dukungan Wali Kota, jadi duta antinarkoba
Proses pengecoran jalan dilakukan secara swadaya dan gotong royong. Dana sebesar Rp 20–23 juta dikumpulkan dari kas pengurus dan sumbangan warga. Komunikasi dilakukan lewat WhatsApp, pengambilan keputusan bersifat partisipatif, dan tidak satu rupiah pun diambil dari iuran warga bulanan.
Baca juga: Fenomena Viral “Aura Farming” dari Indonesia yang Mengguncang Dunia
Keberhasilan ini membuat Sahdan diundang oleh Wali Kota Jakarta Utara dan diangkat sebagai Duta Antinarkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta. Ia bahkan sudah mencanangkan mimpi untuk menjadi Gubernur Jakarta suatu hari nanti.
“Saya mau jadi Gubernur Jakarta suatu hari. Tapi sekarang saya mulai dulu dari bawah, belajar dari lingkungan sendiri,” ungkapnya dengan semangat.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.