News  

Ketua PeTA: Cukup Rp2 Triliun dari Lebih Rp100 T Dana Otsus Telah Dikucurkan Dijadikan Tabungan Abadi

Dalam pandangan Sukandi, tabungan abadi itu bukan hibah atau santunan jangka pendek, melainkan aset berkelanjutan yang dikelola secara syariah, transparan, dan memberi manfaat rutin bagi penerima. Skema itu, menurutnya, bisa menjamin stabilitas ekonomi eks kombatan dan memperkuat fondasi perdamaian Aceh secara berkelanjutan. Ia juga mengingatkan, gagasan serupa telah diterapkan di berbagai wilayah pascakonflik di dunia, seperti Timor Leste dan Irlandia Utara, di mana sebagian dana perdamaian diinvestasikan untuk memberi manfaat jangka panjang bagi eks pejuang dan masyarakat terdampak konflik.

“Kalau dana Otsus bisa dikelola dengan paradigma baru, bukan habis dalam satu tahun anggaran, tetapi tumbuh dan menghasilkan dividen bagi rakyat maka Aceh tidak lagi bergantung pada belas kasihan pusat. Itu adalah bentuk kemandirian sejati yang sejalan dengan semangat perjuangan Aceh dulu,” katanya.

Sukandi juga menyinggung lemahnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana Otsus selama ini. Ia menilai banyak proyek tidak menyentuh masyarakat dan berakhir sebagai catatan audit dengan temuan pemborosan.

“Sudah terlalu banyak temuan BPK yang menyebut proyek dari otsus yang tidak efektif, tidak berkelanjutan, bahkan mangkrak. Padahal, kalau Rp2 triliun saja dari dana itu dikelola dengan benar, hasilnya bisa menghidupi ribuan keluarga mantan kombatan setiap bulan,” ujarnya.

Baca juga: FGD Cagar Budaya, Aceh Barat Sepakati Rencana Pendirian Museum

Ia juga menyampaikan seruan moral kepada pemerintah Aceh dan para elite lokal agar kembali ke semangat perdamaian yang sesungguhnya.

“Perdamaian bukan hanya tanda tangan di MoU Helsinki, tapi keberanian untuk menghadirkan keadilan ekonomi bagi rakyat yang dulu berjuang di bawah bendera Aceh Merdeka. Kesejahteraan eks kombatan adalah pondasi moral perdamaian Aceh. Jika perut mereka lapar, maka damai itu pun rapuh,” tutup Sukandi.

Pernyataan Teuku Sukandi ini menjadi pengingat keras di tengah masa senja Dana Otsus. Dibalik retorika pembangunan, ada luka lama yang belum sembuh yakni luka dari janji kesejahteraan yang tak kunjung nyata. Dan seperti biasa, di Aceh, angka dan fakta masih sering kalah oleh kepentingan segelintir elit di pemerintahan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *