Milenianews.com, Jakarta – PBB melalui Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia (KTHAM) mengungkapkan kekhawatirannya atas kejadian yang terjadi di Papua. Kejadian tersebut, merupakan reaksi dari masyarakat Papua soal kasus rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
KTHAM juga menyampaikan sangat prihatin karena kejadian tersebut menjatuhkan korban. Presiden Indonesia, Joko Widodo memberi himbauan untuk melawan rasisme dan diskriminasi.
Sementara wakil tetap RI untuk PBB, Hasan Kleib mengungkapkan telah melakukan serangkaian pertemuan dan komunikasi dengan KTHAM terkait penjelasan situasi Papua saat ini.
Pertemuan ini digelar sebelum KTHAM memberikan pernyataan tersebut saat konferensi pers, Rabu (04/09).
“Kami adakan pertemuan untuk meberikan gambaran yang lebih tepat terkait situasi di Papua,” kata Hasan, dikutip Kumparan, Kamis (05/09).
Penjelasan Kepada PBB
Menurutnya, banyak berbagai distorsi pemberitaan yang tak mencerminkan keadaan Papua saat ini yang sebenarnya.
Selain itu, dalam pertemuan disebutkan bahwa Indonesia terus berusaha meredam situasi di Papua. Termasuk pengekan hukum, upaya dialog dan pendekatan persuasi.
“Aparat keamanan telah bertindak profesional dan menghindari kekerasan dalam menghadapi aksi massa,” ujarnya.
Saat ini, akses internet di Papua juga dibatasi. Alasannya untuk mencegah terjadinya penyebaran hoax dan disinformasi yang akan memperparah keadaan.
“Dijelaskan pula terkait pembatasan akses internet untuk mencegah terjadinya kembali penyebaran hoax dan disinformasi yang telah memperkeruh suasana dan merugikan rakyat,” papar Hasan.
Pembatasan akses internet di Papua sementara masih terus di monitor dan dievaluasi menyesuaikan dengan kondisi di Papua.
Hasan menjelaskan bahwa semua masyarakat RI dari pemerintah maupun rakyatnya sendiri, sangat menyesalkan kasus rasisme yang terjadi di Malang dan Surabaya.
Baca Juga : Rasisme Menjalar, Komisioner HAM PBB Kunjungi Papua
“Ditegaskan pula bahwa baik Presiden RI maupun jajaran pemerintah pusat dan daerah, termasuk elemen masyarakat di Indonesia sangat menyesalkan terjadinya insiden rasisme di Malang dan Surabaya yang telah mencetuskan protes massa di Papua,” paparnya.
Hasan pun mengapresiasi KTHAM karena telah mengeluarkan komentar yang cukup berimbang antara keprihatinan dengan sambutan baik. Pemerintah Indonesia berupaya terus dalam mengatasi siutasi di Papua. (Ikok)