Milenianews.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri kerajinan dan batik nasional agar bisa berdaya saing hingga kancah global. Upaya strategis tersebu mereka upayakan dengan meningkatkan kompetensi para pengrajin batik dan kerajinan termasuk sektor padat karya.
“Pemerintah bertekad untuk mengakselerasi perekonomian daerah dan nasional. Oleh karena itu, pemberdayaan sektor industri kecil dan menengah merupakan salah satu jalannya dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/5).
Baca juga:Kembangkan SDM Industri, Kemenperin Kerja Sama dengan Perusahaan Korea Selatan
Andi mengemukakan, industri kerajinan dan batik merupakan salah satu sektor yang terbukti tangguh. Selain itu, mereka juga telah teruji memiliki resiliensi maupun kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap kondisi krisis. Kelebihan dari sektor ini adalah tingkat sebaran industri yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Selain potensi sumber daya yang melimpah, para pekerja juga terbilang cukup banyak. Kemenperin mencatat, jumlahnya mencapai 1,52 juta orang dengan jumlah unit usaha lebih dari 47.700 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk industri kerajinan dan batik nasional
Sinergi itu direalisasikan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) dengan menggandeng berbagai pihak, seperti instansi pusat atau daerah maupun BUMN dan pihak swasta. Fungsinya yaitu untuk meningkatkan kualitas SDM industri di bidang kerajinan dan batik.
“Diharapkan dari kolaborasi ini, dapat tercipta IKM tangguh dan produktif yang masif dan merata di seluruh daerah Indonesia,” terang Kepala BBSPJIKB, Budi Setiawan.
Pada April 2024, terdapat 13 pihak yang menjalin kerja sama dengan BBSPJIKB untuk mengembangkan SDM industri kerajinan dan batik di wilayahnya. Beberapa pihak tersebut di antaranya adalah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Petrochina International Jabung Ltd, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Prov. Kalimantan Timur.
Selanjutnya, Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta, Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka,Dinas Perindustrian dan Perdagangan D.I. Yogyakarta, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Bontang, Disperindag Kabupaten Sleman, Pemerintah Kelurahan Bokoharjo, Pemerintah Kelurahan Tirtomartani, MI Husnayain Sleman, serta Paguyuban Batik Mukti Manunggal.
Baca juga:Kemenperin Terus Berupaya Memenuhi Tenaga Kerja Berkompeten
Dalam kerja sama ini, mencakup pelatihan untuk SDM industri di bidang pewarnaan dan perancangan motif batik. Kemudian juga ecoprint, tenun, anyaman dengan serat alam non-tekstil yang berorientasi ekspor. Terakhir hingga pelatihan terkait sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sepanjang April 2024, sebanyak 420 orang dari berbagai daerah di Indonesia sudah mendapatkan pelatihan. Sebagiannya adalah pelatihan berbasis SKKNI, peserta yang lulus mendapatkan sertifikat profesi di bidang batik dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.