News  

Kemen PPPA Ajak Semua Pihak Lindungi Anak dari Keterlibatan Unjuk Rasa

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. (Sumber : Website Humas KemenPPPA)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. (Sumber : Website Humas KemenPPPA)

Milenianews.com, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengajak semua pihak buat ambil peran aktif menjaga anak-anak dari risiko terlibat unjuk rasa. Ajakan ini disampaikan pada Selasa (4/11) dalam sesi diskusi fokus tentang penanganan anak yang terlibat kerusuhan saat aksi demonstrasi.

Menurut Arifah, cara melindungi anak bisa lewat penguatan literasi digital, pemberdayaan keluarga, sampai menyediakan ruang ekspresi positif buat remaja. Semua itu harus didukung kolaborasi lintas sektor supaya sistem perlindungan anak makin solid.

Baca juga: BAZNAS dan KemenPPPA Teken MoU Guna Perkuat Pemberdayaan Perempuan

“Setiap anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan perlindungan, pelatihan, dan pendampingan yang layak. Ini tanggung jawab kita bersama. Kita perlu pendekatan komprehensif dan koordinasi kuat antar kementerian/lembaga,” ujar Arifah dalam kegiatan Focus Group Discussion di Jakarta, mengutip siaran pers Rabu (5/11).

Catatan data: Anak terlibat unjuk rasa

Wakil Kepala Bareskrim Polri, Irjen Pol Nunung Syaifuddin, menyebutkan data dari Direktorat PPA-PPO Bareskrim. Tercatat ada 332 anak yang terlibat kasus di 11 Polda di seluruh Indonesia. Jawa Timur paling banyak dengan 144 anak, disusul Jawa Tengah 77 anak dan Jawa Barat 34 anak.

Dari total tersebut, proses hukum sudah berjalan di berbagai tahap. Ada 160 anak yang menjalani diversi, 37 anak menerapkan restorative justice, 28 anak sedang pemberkasan tahap 1, 73 anak tahap 2, dan 34 anak sudah sampai P21.

Baca juga: Kimbab Family Raih Penghargaan Keluarga Multikultural Terbaik, dari KemenPPPA

Arifah juga menekankan pentingnya pendampingan langsung. Dia mengunjungi Cirebon dan Surabaya untuk ketemu anak-anak yang terlibat unjuk rasa. Rata-rata mereka masih sekolah SMP dan SMA, dan nggak sadar kalau aksi bisa jadi anarkis.

Pendampingan ini nggak cuma sekadar “dilihat-lihat”, tapi termasuk edukasi tentang cara menyalurkan aspirasi dengan positif, pendampingan proses pulang, sampai konseling lanjutan kalau diperlukan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *