Milenianews.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut obesitas merupakan masalah global yang berdampak pada dua miliar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia.
Kasus tersebut dijabarkan bahwa terdapat prevalansi yang lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki dengan jumlah terbanyak dipegang oleh negara berkembang.
Baca juga : Cegah Obesitas pada Anak, Unilever Hentikan Tayangan Iklan untuk Produk Es Krim
“Prevalensi obesitas global lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki dan jumlah terbesar orang dengan obesitas berada di negara berkembang,” tutur Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Eva Susanti mengutip dari TvOneNews, Senin (10/7).
Diperkirakan, pada tahun 2030, satu dari lima perempuan dan satu dari tujuh laki-laki akan hidup dengan obesitas. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia.
Kemenkes melaporkan Indonesia sebagai negara berkembang penyumbang kasus obesitas dunia sebesar 21,8 persen pada tahun 2018 atau melonjak dari 10 tahun sebelumnya yang hanya 10,5 persen.
Selain berdampak pada kesehatan, kelebihan berat badan juga dapat berdampak pada kerugian ekonomi akibat biaya perawatan penyakit komorbid atau penyerta obesitas, seperti diabetes, jantung, kanker, hipertensi dan penyakit metabolik atau nonmetabolik lainnya.
Menurutnya, penyakit tersebut berkontribusi pada penyebab kematian akibat penyakit kardivaskular sebesar 5,87 persen dari total kematian, penyakir diabetes dan ginjal sebsar 1,84 persen.
Dengan itu, ia menyebutkan, edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan guna mengingatkan masyarakat terkait dampak dan bahaya dari kelebihan berat badan yang tidak normal.
“Edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan untuk mengingatkan mereka tentang dampak dan bahaya obesitas serta pentingnya upaya pencegahan dan pengendaliannya,” tutur Eva.
Disaat yang sama, Kemenkes juga melakukan upaya serius untuk menahan laju prevalensinya di Indonesia agar tetap sebesar 21,8 persen hingga tahun 2024. Upaya tersebut meliputi penerbitan instruktur Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Tidak hanya itu, terdapat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam dan lemak, serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan pangan siap saji.
Baca juga : Peduli Masalah Kesehatan dan Obesitas di Indonesia, Novellpharm Luncurkan Produk iSlim
Selain itu, Kemenkes juga menggelar program penanggulanganya di puskesmas dan klinik. Seperti, Gerakan Obesitas (Gentas) dan Pengembangan penanggulangan obesitas pada anak sekolah.
“Obesitas dapat dicegah, namun dibutuhkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai faktor kunci, karena kesehatan adalah tanggung jawab setiap individu dan didukung oleh kebijakan pemerintah,” imbuhnya.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.