Karyawan Microsoft Pamer Gaya Kerja Santai, Netizen Auto Gercep Debat

Aisyah Ditta

Milenianews.com, Jakarta – Baru-baru ini, seorang karyawan Microsoft di India bikin heboh media sosial setelah mengunggah video soal rutinitas kerjanya yang super santai. Video itu menampilkan suasana kerja yang penuh waktu luang: sarapan lama, ngemil dessert, main game… kerjaan? Kayaknya cuma sebentar. Reaksi netizen pun langsung rame ada yang kagum, ada yang nyinyir, bahkan ada yang mempertanyakan apakah ini pantas di tengah kondisi PHK.

Baca juga: Kenapa Ada Orang yang Lebih Suka Bekerja di Malam Hari?

Video ini viral di tengah isu PHK Microsoft

Seorang software engineer bernama Mansi Singhal, karyawan Microsoft di Hyderabad, India, mengunggah Reel Instagram berjudul “Day in My Life as a Microsoft Engineer.” Di dalam video itu, dia menampilkan aktivitas sehari-hari di kantor, mulai dari sarapan 45 menit, coffee break, makan dessert, hingga bermain gim. Cuplikan kerja justru hanya sebentar, membuat banyak orang bertanya-tanya soal produktivitasnya.

Video tersebut diambil di kantor Microsoft yang berlokasi di Hyderabad, India, dan tayang di akun Instagram pribadi milik Mansi Singhal. Dalam video itu, tampak jelas berbagai fasilitas kantor seperti area makan, ruang santai, hingga ruang bermain memperlihatkan suasana kerja yang terasa seperti co-working space modern.

Video tersebut mulai viral pada awal Agustus 2025, bertepatan dengan momen Microsoft sedang menjadi sorotan karena baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran beberapa bulan sebelumnya. Momen inilah yang membuat banyak orang merasa video tersebut muncul di waktu yang kurang tepat.

Video santai kontras dengan kenyataan tekanan kerja microsoft

Tokoh utama dalam video ini adalah Mansi Singhal, seorang perempuan berusia 24 tahun yang bekerja sebagai software engineer di Microsoft India. Namun, yang ikut terlibat secara tidak langsung adalah para pengguna media sosial yang membanjiri komentar dan memberikan reaksi beragam. Beberapa memuji fleksibilitas kerja di perusahaan teknologi, sementara yang lain menyebut video tersebut sebagai “adult daycare.”

Singhal akhirnya menanggapi respons publik, dengan mengatakan bahwa video itu “cuma menunjukkan sisi positifnya aja,” dan menambahkan bahwa “pekerjaan aslinya sering kali jauh lebih berantakan dan penuh tekanan.”

Kontroversi muncul karena video ini dianggap mencerminkan gaya kerja yang terlalu santai, tidak sesuai dengan realitas kerja keras yang dialami sebagian besar karyawan. Banyak netizen menyebut video itu tidak pantas diunggah di tengah kondisi perusahaan yang sedang melakukan PHK.

Kritik datang dari berbagai arah. Seorang mantan karyawan bahkan berkomentar, “The slackers are coming in at 11 and leaving at 4.” Sementara itu, sebagian pembela mengatakan bahwa kehidupan kerja fleksibel seperti ini adalah hal biasa di dunia teknologi, dan video itu hanya potongan kecil dari hari yang panjang.

Microsoft justru laporkan jam kerja yang gak ada habisnya

Meskipun tidak menanggapi langsung video tersebut, Microsoft baru saja merilis Work Trend Index 2025 sebuah laporan yang justru menunjukkan bahwa kebanyakan karyawannya mengalami tekanan berlebih dan hari kerja tanpa akhir alias “infinite workday.”

Beberapa temuan dalam laporan tersebut:

  • 40% pekerja memeriksa email sebelum jam 6 pagi.
  • Rata-rata menerima 117 email dan 153 pesan Teams per hari.
  • Interupsi terjadi setiap 2 menit.
  • Meeting setelah jam 8 malam naik 16% dibanding tahun lalu.
  • Banyak karyawan masih online bahkan saat akhir pekan.

Baca juga: Microsoft Luncurkan Fitur “Penggunaan Komputer” di Copilot Studio

Microsoft menyebut bahwa kondisi ini berbahaya karena membuat pekerja kelelahan dan sulit fokus. Perusahaan pun menyarankan pendekatan baru: menggunakan AI untuk membantu otomatisasi kerja, serta menata ulang ritme kerja agar manusia tidak kewalahan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *