Milenianews.com, Jakarta – Dunia lagi ngebut banget buat menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien. Menurut laporan terbaru dari BloombergNEF (BNEF) yang dirilis pada Sabtu (25/10), kapasitas penyimpanan energi global diprediksi bakal melonjak 23% di tahun 2025. Kabar ini jadi sinyal kuat kalau transisi menuju energi bersih bukan lagi wacana, tapi udah kejadian besar yang lagi jalan.
Berdasarkan data di laman resmi about.bnef.com (25 Oktober 2025), China dan Amerika Serikat (AS) masih memegang posisi sebagai pemain paling dominan di pasar penyimpanan energi dunia.
China bahkan nyumbang lebih dari 50% peningkatan kapasitas tahunan, sementara AS ngikut di belakang dengan sekitar 14%. “China terus memimpin pasar penyimpanan energi berkat proyek skala besar dan dukungan kebijakan nasional. Sementara Amerika Serikat juga menunjukkan peningkatan signifikan lewat investasi sektor swasta,” tulis BloombergNEF dalam laporannya, Sabtu (25/10).
LFP, si baterai tangguh yang lagi hits
Di balik lonjakan kapasitas itu, teknologi baterai juga ikut upgrade. BNEF nyebutin kalau baterai Litium Besi Fosfat (LFP) sekarang jadi primadona di pasar penyimpanan energi stasioner. Alasannya simpel: lebih murah, tahan lama, dan gak gampang soak.
“Baterai LFP menawarkan biaya yang lebih rendah dan siklus hidup lebih panjang dibanding baterai litium-ion berbasis nikel, menjadikannya pilihan paling populer di pasar saat ini,” tulis laporan BNEF, Sabtu (25/10).
Yang makin keren lagi, durasi penyimpanan baterai litium-ion sekarang bisa tembus 6–8 jam. Artinya, baterai ini udah cukup kuat buat nemenin kebutuhan energi jangka menengah tanpa gampang tekor.
Energi bersih bukan sekadar tren
BloombergNEF juga ngasih prediksi ambisius kapasitas penyimpanan energi global bakal nyentuh 2 terawatt (TW) atau sekitar 7,3 terawatt-jam (TWh) di tahun 2035. Itu delapan kali lipat dari level tahun 2020, bro!
Negara-negara lain kayak Inggris, Australia, Kanada, Jepang, Korea Selatan, sampai Italia juga lagi gaspol bikin proyek penyimpanan energi jangka panjang. “Proyek-proyek baru ini nunjukin kalau penyimpanan energi bukan lagi pelengkap, tapi jadi pondasi utama sistem energi masa depan,” tambah BNEF.
Baca juga: Inovasi Teknologi Hijau: Ketika Teknologi dan Lingkungan Berkolaborasi
Naiknya kapasitas penyimpanan energi ini jadi bukti nyata kalau dunia lagi serius banget ngejar target dekarbonisasi sistem listrik global. Dengan teknologi makin canggih dan investasi yang makin besar, arah dunia energi sekarang udah jelas: lebih bersih, lebih stabil, dan pastinya lebih berkelanjutan.
Jadi, kalau dulu energi hijau cuma omongan, sekarang udah jadi “main course”-nya masa depan. Tahun 2025 bakal jadi momen besar buat lihat gimana planet ini mulai benar-benar ngegas menuju energi tanpa emisi.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.








